Mengenalkan Budaya Melalui Digital

Thursday, 23 September 21 Venue
wisatawan di candi borobudur

Budaya bisa diartikan sebagai sesuatu yang jadi kebiasaan dan sukar diubah. Menurut Allyvia Camelia, S.I.Kom, M.I.Kom, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura, jika kita punya kebiasaan misalkan tidak tepat waktu dan itu dilakukan secara terus menerus maka bisa jadi itu jadi budaya diri kita.

Sementara secara umum, lanjut dia, era digital adalah suatu masa yang sudah mengalami perkembangan dalam segala aspek kehidupan menjadi serba digital. Kehidupan kita saat ini secara terpaksa dan terbiasa menjadi segala serba digital.

“Penggunaan segala sesuatu yang digital terutama media sosial semakin meningkat. Mungkin selama pandemi juga banyak yang butuh hiburan ya, nah sekarang gimana caranya hiburan itu diisi dengan sesuatu berbau Indonesia,” ujarnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (22/8/2021).

BACA JUGA:   Langkah Sederhana Amankan Akun dan Data

Menurut Allyvia, ada beberapa tahapan jika kita mau mengangkat sebuah budaya melalui digital. Tahapan ini merupakan hal yang mungkin sudah dimengerti. “Sayangnya yang susah adalah mengubah minat untuk mengonsumsi sebuah hiburan yang bersifat budaya. Saat ini orang lebih suka goyangan TikTok, sementara tarian tradisional susah mendapat tempat istimewa di hati generasi milenial.”

Berikut beberapa tahapan untuk mengenalkan budaya di ruang digital:

  • Share yaitu membagikan pengalaman tradisi menarik di sekitar tempat tinggal
  • Promotion yaitu menawarkan produk khas yang dimiliki daerah
  • Study yaitu mempelajari dan mengikuti budaya lokal lebih dalam
  • Branding yaitu menjadikan budaya asal sebagai identitas
  • Collaboration yaitu mengkolaborasikan budaya dengan teknologi dan media
  • Fasilitator yaitu membantu memberikan jalan dan tempat bagi para pegiat seni di media digital
BACA JUGA:   Aneka Gejala Fisik dan Emosional Kecanduan Internet

Menurut Allyvia, platform media sosial yang bisa digunakan untuk branding sangatlah banyak. Mulai dari Instagram, Blog, YouTube, Facebook, Tiktok, Twitter, dan lainnya. Namun hal ini juga tidak bisa berjalan mulus tanpa dukungan masyarakat hingga pemerintah.

Sementara itu banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan melestarikan budaya bangsa. Di antaranya nilai ekonomi (AdSense), pariwisata (turis), budaya (memperkenalkan), pertahanan (mencegah pengklaiman budaya oleh pihak lain) dan juga sebagai alat pemersatu atau integrasi bangsa.

“Kemajuan teknologi bukanlah cara kita untuk tidak melestarikan kebudayaan, budaya adalah identitas, maka kewajiban kitalah untuk menjaganya,”ujar Allyvia.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Bertutur Di Media Sosial Berlandaskan Pancasila

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).