Orangtua Wajib Tahu, Begini Cara Atasi Kecanduan Gawai

Thursday, 09 September 21 Venue
Edu Gears Exhibition

Saat ini, gawai menjadi salah satu barang yang penting bagi setiap orang. Tidak hanya digunakan orang dewasa, gawai juga menjadi salah satu barang yang digunakan anak-anak.

Ali Mashuri, Founder Loma Group mengatakan, tidak mengherankan ketika melihat seorang anak kecil sudah mahir menggunakan gawai baik untuk sekadar menonton YouTube atau bermain game. “Namun banyak orangtua yang lalai dalam mengatasi risiko anak kecanduan gawai,” katanya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Rabu (8/9/2021).

Padahal, lanjut dia, banyak sekali bahaya yang dapat ditimbulkan saat kecanduan gawai, terutama untuk anak-anak. “Apalagi gawai dapat mengakses banyak hal dan di internet tersebar semua hal yang sedikit banyak memiliki pengaruh negatif untuk anak,” ujar Ali.

Dia mengatakan, terdapat cara untuk mengatasi kecanduan gawai pada anak yang wajib diketahui oleh orangtua, di antaranya:

  • Memberikan Contoh yang Baik
BACA JUGA:   Gunakan Digital Payment, Ini Kelebihannya

Memberikan contoh yang baik pada anak. Orangtua harus membatasi diri bermain gawai. Jangan pernah berharap anak bisa jauh dari gawai jika orangtua juga tidak bisa melakukannya. Selalu nasehati anak agar menggunakan gawai secara bijak. Berilah contoh kapan boleh bermain gawai dan kapan harus berhenti. Cara satu ini tentunya akan ampuh, karena orangtua merupakan panutan bagi anaknya.

  • Membatasi Penggunaan Gawai

Usahakan untuk membatasi penggunaan gawai ke anak. Tetapkan jadwal kapan anak boleh bermain gawai dan kapan harus menyimpannya. Mintalah gawai dari anak agar ia tidak bisa memainkan gawainya kapan pun ia mau. Dengan begini anak juga akan lebih disiplin dan tahu kapan harus belajar dan kapan bisa menggunakan gawai-nya.

  • Bersikap Tegas pada Anak

Banyak orangtua yang tidak tega saat melihat anak menangis, akibatnya baru sedikit saja anak menangis orangtua sudah luluh dan memberikan kembali gawai yang ingin dimainkannya. Hal ini tidak boleh dilakukan.

BACA JUGA:   Masyarakat Lebih Berani di Ruang Digital

Pastikan untuk bersikap tegas ke anak. Melihat anak menangis dan merengek menginginkan gawainya mungkin akan membuat setiap orangtua iba. Tapi sebagai orangtua juga harus tega demi kebaikannya. Dapat juga memberikan pengertian dengan menjelaskan apa saja bahaya yang ditimbulkan bila anak terlalu sering menggunakan gawai.

  • Perbanyak Aktivitas Anak di Luar Rumah

Cara mengatasi anak kecanduan gawai selanjutnya adalah dengan memperbanyak aktivitas anak di luar rumah. Biarkan anak beraktivitas lebih banyak di luar rumah. Anak yang memiliki lebih banyak aktivitas baik di dalam maupun luar rumah akan membuatnya enggan bermain gawai. Ajak anak berkebun, olahraga, jalan-jalan ke taman atau bersepeda dan menikmati indahnya luar rumah. Menemani anak saat bermain maupun saat belajar merupakan hal yang sangat penting dilakukan orangtua.

BACA JUGA:   Ragam Masalah UMKM yang Hambat Pertumbuhan Usaha

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).