Pandemi, Bertahan Karena Transformasi Digital

Monday, 18 October 21 Venue

Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Misalnya dalam hubungan interaksi antar manusia saat berkomunikasi, bekerja, berkarya, berkehidupan, dan belajar yang dulu sifatnya langsung atau konvensional, kini harus didukung teknologi.

“Industri kreatif menjadi salah satunya,” kata Dino Hamid, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia, dalam webinar Literasi Digital wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat I, pada Jumat (15/10/2021).

Bidang musik, kata dia, merupakan bidang kreatif yang sebagian besar pendapatannya datang dari menggelar kegiatan konser atau acara pertunjukan secara live. Kegiatan konser dengan menjual interaksi langsung antara musisi bersama penonton dan interaksi antar penonton ini sejak pandemi sebagian besar menjadi terhenti. “Kita bisa selamat, survive di masa pandemi ini karena transformasi digital,” kata Dino.

BACA JUGA:   Anak Terpapar Pornografi, Begini Cara Mengatasinya

Sejak pandemi Covid-19, kata dia, kehidupan manusia mengalami revolusi. Beberapa bidang pekerjaan yang sebelumnya tidak ada bermunculan. Selain itu bidang pekerjaan terkait kemampuan digital seperti editing video, design graphic, content writer, dan masih banyak lagi.

Hal tersebut, lanjut Dino, juga berkaitan dengan berkembangnya start up company, digital creator yang memerlukan tenaga kerja yang memiliki kemampuan digital tersebut. Masyarakat pun harus beradaptasi dengan beralih profesi maupun belajar hal baru terkait kemampuan digital yang harus dimiliki untuk dapat bertahan. Bila tidak belajar, kata Dino, seseorang akan tertinggal dan tidak bisa bertahan.

BACA JUGA:   Membangun Identitas Brand di Media Sosial

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).