Netiket di dunia maya penting dilakukan sebab seorang yang mendengarkan komunikasi kita bukan robot melainkan manusia penuh perasaan. Netiket atau dalam istilahnya adalah etika komunikasi yang baik di internet atau dunia maya.
“Netiket atau Netiquette adalah panduan cara bersikap baik serta sopan santun di dunia maya sesuai dengan kaidah normatif,” kata Herman Pasha, Senior Trainer, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (1/9/2021).
Menurut dia, terdapat beberapa panduan seseorang dalam berinteraksi di dunia maya agar tidak menyalahkan pihak orang lain tanpa mengklarifikasi terlebih dahulu. “Sebab, lawan berinteraksi kita adalah manusia penuh dengan perasaan bukan robot,” ujarnya.
Dia mengatakan, berikut panduan Netiket di dunia maya yang wajib dipahami warganet, yaitu:
- Ketika berada di internet
Harus mengetahui orang yang membaca email dan postingan adalah manusia. Manusia memiliki perasaan dan bisa saja terluka lewat postingan kita di dunia maya.
- Bersikap dan bertindak sesuai etika
Di dunia maya, bersikap dan bertindak sesuai etika adalah hal penting untuk dilakukan oleh semua orang. Jangan terburu-buru menyimpulkan suatu pernyataan sebelum mengklarifikasinya terlebih dahulu. Tapi, tetap menjaga etika baik sopan santun jika menemukan pernyataan yang kurang disukai.
- Di mana pun kita berada saat online
Netiquette bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain serta tidak semua orang mengikuti aturan yang sama.
- Hormati orang lain yang sedang online
Menghormati orang lain yang sedang online juga sangat penting untuk diterapkan selama di dunia maya. Misalnya, mengirimkan postingan di grup yang sesuai dan mematuhi aturan serta ketentuan yang berlaku.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0