Saat ini, tidak sedikit anak-anak yang bahkan di bawah umur 5 tahun sudah mulai memainkan gawai. Entah itu sekadar nonton atau bermain game.
“Mungkin tidak banyak orangtua yang membiarkan anak asyik bermain gawai tanpa tahu dampak positif dan negatifnya,” kata Laura Ajawaila, Psikolog Klinis Dewasa, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 untuk wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin 25/10/2021).
Padahal, lanjut dia, pemberian gawai bagi anak di bawah 5 tahun semestinya hanya mengenai warna dan suara. “Tidak berlebihan orangtua dalam memberikan gawai untuk sarana bermain atau menonton si Kecil,” tuturnya.
Menurut Laura, terdapat beberapa dampak negatif dan positif penggunaan gawai pada anak, di antaranya:
Dampak Positif
- Adanya permainan edukatif untuk anak agar merangsang otaknya dan pola permainan dapat disesuaikan dengan usia anak, suatu media belajar yang bisa membuat anak merasa Happy!
- Belajar menanggapi teknologi. Dengan zaman sekarang yang sudah canggih, kita tidak dapat membatasi keingintahuan anak tentang gawai, tapi kita sebagai orangtua harus terus mengawasi dan mendampingi anak saat bermain gawai. Orangtua bisa memberikan informasi kepada anak cara menggunakan gawai dan hal apa saja yang dapat merusak gawai.
- Bisa menambah pengetahuan anak dengan media sosial yang dapat memberikan informasi dan juga materi untuk dapat memuaskan pengetahuan anak seperti anak akan belajar bermain piano.
Dampak Negatif
- Adanya risiko terkena radiasi. Paparan radiasi pada gawai sangat berbahaya ya Moms bagi kesehatan dan perkembangan anak. Radiasi gawai bisa mempengaruhi atau merusak perkembangan otak anak, dan juga sistem imun anak bisa terganggu.
- Lambatnya memahami pelajaran.
- Hambatan terhadap perkembangan. Biasanya jika anak sering bermain gawai akan mempengaruhi hambatan proses perkembangan anak.
- Berisiko terhadap perkembangan psikolog anak karena tidak sedikit di dalam gawai sering ada tontonan kekerasan terhadap sesama. Anak bisa saja meniru adegan tersebut karena ingin melakukan hal yang dilihat dan ditontonnya.
Laura mengatakan, untuk bijak dalam memberikan gawai pada anak. “Walaupun ada dampak positifnya, tapi kita juga harus lihat segi negatifnya,” ujar Laura.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0