Tidak bisa dimungkiri ada etika yang harus diterapkan dalam berinteraksi satu sama lain secara digital. Hal itu diungkapkan Ridha Ichsani, PR & Community Manager Zilingo Indonesia, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (14/06/2021).
“Pentingnya beretika dalam dunia digital juga harus diterapkan di semua aspek kehidupan, termasuk penggunaan digital di ponsel,” katanya.
Ridha menerangkan, komunikasi digital itu memungkinkan seseorang untuk melakukan pembicaraan menggunakan media digital yang dirasa lebih efektif. Melalui media-media tersebut kita bisa berkomunikasi tanpa harus bertatap muka. Karena sifatnya tidak langsung, tatap muka ini banyak melupakan apa yang perlu dilakukan saat menggunakan media digital, seperti etika.
“Etika itu penting walaupun saat berkomunikasi tidak dengan tatap muka di dunia digital. Kalau tidak ada etika berkomunikasi pasti akan timbul masalah-masalah. Seperti minimnya bertutur kata yang sopan,” ujar Ridha.
Selain itu, dengan perkembangan dunia digital banyak masyarakat lebih sering berkomentar dulu dibandingkan menelaah berita. Dalam melihat posting-an kita harus berhati-hati dalam berkomentar. Kalau bisa menghargai hak orang lain.
Budaya komentar negatif ini banyak ditemui di Indonesia. Hasil riset Microsoft menerangkan netizen Indonesia tidak sopan se-Asia Tenggara. Rata-rata pengguna dewasa menjadi peringkat atas netizen tidak beretika 68%, persentasenya 47% hoaks, 27% ujaran kebencian, dan 13% diskriminasi. Melihat data itu, maka dijuluki orang Indonesia kurang sopan berbicara di dunia digital.
Gerakan Literasi Digital Nasional 2021 merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0