Pola Asuh Anak di Era Digital

Friday, 03 September 21 Venue
Edu Gears Exhibition

Kemajuan teknologi memudahkan anak mendapatkan informasi. Perkembangan ini memiliki dampak positif hingga negatif bagi anak. Pola asuh yang tepat harus digunakan orangtua agar anak bisa menggunakan kemajuan teknologi dengan baik.

“Pola asuh yang tepat di era digital ini memberikan banyak manfaat bagi orang tua,” kata Rita Hidayati, Praktisi Komunikasi & Editor Jatengpos.co.id, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (1/9/2021).

Beberapa di antaranya, lanjut dia, adalah anak mampu menyerap informasi yang baik dari kemajuan teknologi dan hubungan anak dengan orangtua akan berjalan dengan baik serta tetap terjaga.

Rita mengatakan, terdapat beberapa cara pola asuh yang harus dijalani oleh orangtua di era digital ini agar tumbuh kembang anak berjalan baik, di antaranya:

  • Tanggung Jawab

Masalah pola asuh merupakan tanggung jawab penuh dari kedua orangtua. Tidak hanya ibu, sosok ayah dalam tumbuh kembang anak juga diperlukan. Orangtua harus memiliki pandangan pola asuh yang sama agar konsistensi bisa terjaga dengan baik. Orangtua akan bersama-sama bertanggung jawab atas jiwa, tubuh, pikiran, keimanan serta kesejahteraan anak secara utuh.

  • Kedekatan
BACA JUGA:   Anti-Mainstream, Begini Menghasilkan Uang dari Game Online

Tidak hanya membangun kedekatan secara fisik, kedekatan secara emosional perlu dibangun. Hal ini membuat anak selalu merasa nyaman berada di dekat kedua orangtuanya, tidak hanya itu, kedekatan emosional yang terjadi bisa menjadi cara yang baik untuk membantu tumbuh kembang anak.

  • Tujuan Pengasuhan

Sebaiknya, sejak anak dilahirkan, orangtua harus memiliki tujuan pengasuhan pada anak. Sepakati dengan pasangan, bagaimana pengasuhan akan dilakukan dan prioritas apa yang diberikan pada anak. Dengan memiliki tujuan yang akan dicapai, orangtua lebih mudah untuk menjalankan tata asuh anak.

  • Bicara dengan Baik pada Anak

Orangtua wajib berbicara baik pada anak, baik nada berbicara maupun tutur kata. Komunikasi yang baik membuat pengasuhan berjalan baik pula. Sebaiknya orangtua jangan membohongi anak, mengerti bahasa tubuh anak dan mendengarkan serta menghargai perasaan dan keputusan yang anak buat. Sebaliknya, jangan berbicara pada anak dengan nada memerintah, menyalahkan, dan membandingkan karena akan memengaruhi rasa percaya diri serta tumbuh kembang anak.

  • Mengajarkan Keimanan atau Agama
BACA JUGA:   Menarik Perhatian Generasi Z

Ajarkan anak dasar-dasar agama yang dianut. Pendidikan agama yang baik dapat membantu anak untuk menjalankan kehidupan. Dasar pendidikan agama yang kuat membantu tumbuh kembang anak. Hal ini menjadi modal ketika ia mulai belajar untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial.

  • Melakukan Aktivitas Bersama Anak

Jangan ragu untuk melakukan aktivitas bersama anak. Kegiatan positif yang dilakukan bersama orangtua membangun emosional anak dan mampu menjadikan anak sosok yang bertanggung jawab ke depannya. Jangan lupa luangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama di akhir pekan atau sisihkan waktu sebentar setiap orangtua baru saja pulang beraktivitas setiap harinya.

  • Persiapkan Mental Anak untuk Masuk Era Digital

Tidak ada salahnya untuk memperkenalkan anak dengan gawai dan teknologi. Namun, sebaiknya orangtua punya sikap tegas akan hal ini. Berikan aturan untuk anak ketika anak akan menggunakan gawai dan teknologi. Jangan lupa untuk tetap memantau anak. Ketika orangtua membatasi waktu anak bermain gawai, isi waktu mereka dengan kegiatan positif seperti mengikuti les atau kegiatan lain yang disukai anak.

BACA JUGA:   Tips Berkomentar di Medsos Sesuai Etika

“Pola asuh setiap orangtua memang berbeda. Berikan yang terbaik untuk anak agar tumbuh kembang anak menjadi sempurna. Tidak hanya emosional anak yang perlu diperhatikan, sebaiknya orangtua juga memerhatikan kesehatan anak,” ujar Rita.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).