Terlalu banyak bermain media sosial (medsos) ternyata dapat membuat cepat lelah. Apalagi kalau sudah masuk tahap kecanduan, tidak cuma gangguan tidur, makan pun bisa terganggu. Hal itu dikatakan Clara Marina Purnamasari, Associate Wealth Planner Internasional Campus Ambassador at IMUN, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (26/7/2021).
Medsos, kata Clara, memang memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi penggunanya. Namun di sisi lain, diakuinya medsos juga memiliki segudang dampak buruk, di antaranya dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
“Dampak buruk yang dimaksud yaitu dapat menimbulkan rasa insecure, cemas, dan overthinking terhadap apapun yang telah mereka lihat dari medsos,” kata dia.
Clara mengatakan, oleh karena itu, muncul sebuah tren yang disebut sebagai detoks medsos atau puasa medsos. “Ini merupakan upaya seseorang menjauhkan diri dari medsos dengan tujuan untuk menjaga kesehatan psikologis mereka.” Dia pun memberikan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk puasa medsos, yaitu:
- Jauhkan Gawai dari Jangkauan. Gantikan waktu untuk bermain gawai dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Misalnya membaca buku atau melukis.
- Buat Alarm. Perhatikan durasi bermain medsos. Psikolog menyarankan untuk bermain medsos cukup 30 menit hingga 1 jam dalam sehari.
- Matikan Notifikasi. Biasanya orang akan terpancing untuk membuka medsos apabila telah melihat notifikasi. Jadi, lebih baik matikan notifikasinya, supaya tidak terpancing untuk membuka medsos.
- Hari Tanpa Media Sosial. Gunakan 1 hari dalam seminggu di mana tidak membuka atau mengakses medsos. Gunakan waktu yang ada untuk berkumpul dan bercengkrama dengan kerabat atau keluarga.
- Ganti Platform. Banyak aplikasi yang ditawarkan untuk gawai supaya lebih produktif. Misalnya membuat podcast atau konten video di YouTube.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0