Teknologi digital telah menawarkan banyak hal positif bagi penguatan budaya. Kemudahan akses informasi serta data yang dapat disajikan, kata Ach. Dafid, Ketua Jurusan Teknik UNIBA Madura, dapat menjadi penuntun melihat berbagai kehidupan dan budaya pada masa lalu serta upaya untuk mempersipakan masa depan.
“Teknologi digital sudah menjadi bagian dari kehidupan dan menjadi dasar kebutuhan bagi banyak orang. Saat ini yang harus dilakukan adalah bagaimana tetap bisa menempatkan budaya ditengah kondisi tersebut,” katanya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (15/9/2021).
Berkembangnya internet dan digitalisasi, kata Dafid, sebagai upaya edukasi budaya tetap dapat dilakukan. Hal tersebut juga memberikan keuntungan dengan dihapusnya batasan fisik untuk menakses berbagai informasi mengenai budaya dan sejarah.
“Yang harus diperjuangkan adalah bagaimana membuat konten yang menghadirkan pengalaman mengeksplorasi budaya yang menarik. Sehingga konten untuk edukasi budaya dapat menjadi salah satu hal utama yang diakses masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi menjadi salah satu hal yang paling relevan dan dapat diterima dengan luas dalam penyebaran sekaligus mempertahankan budaya suatu negara. “Melalui teknologi digital, kita dapat menarik lebih banyak perhatian masyarakat dari berbagai tempat akan budaya yang kita miliki.”
Saat ini, menurut Dafid, generasi muda merupakan segmen yang paling penting dapat diberikan kesempatan dan akses menikmati, sekaligus mempelajari budaya. Dengan teknologi upaya penyampaian tersebut dapat dilakukan dengan berbagai tampilan yang lebih menarik, kreatif dengan konten yang dapat tetap bernilai budaya tinggi.
“Teknologi digital melalui internet bisa menjadi solusi bila dikambangkan dengan tepat. Bersamaan dengan itu, edukasi budaya juga dapat disertakan sebagai konten edukasi,” tuturnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0