Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Berkecimpung Di Dunia Digital

Thursday, 24 June 21 Venue

Budaya digital adalah sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi dan internet membentuk cara berinteraksi dengan manusia. Budaya digital adalah hasil dari perubahan teknologi secara persuasif yang tak ada habisnya yang terjadi di sekitar kita dan hasil dari inovasi teknologi yang terus berubah.

AA Ngr Bagus Aristayudha, Relawan TIK Provinsi Bali dan Dosen Universitas Bali Internasional, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (19/6/2021) menjelaskan, manusia harus mengubah pola pikir agar bisa terus beradaptasi dengan teknologi.

Perubahan pola pikir ini bisa mendatangkan penghasilan lain di ranah digital. Caranya kita cari tahu kemampuan kita sendiri. Misalkan pegawai yang bekerja bisa lebih cermat soal waktu karena waktu adalah uang, sisa waktu yang lain digunakan untuk menggali kemampuan baru di dunia digital. Banyak jabatan yang bisa dikerjakan secara online di dunia digital sehingga memiliki 2 atau 3 pekerjaan dalam satu waktu adalah hal yang biasa di era sekarang.

BACA JUGA:   Ruang Baru itu Bernama Ruang Digital

Alternatif lain bisa dengan membuat bisnis online. Begitu banyak e-commerce atau marketplace yang menyediakan banyak layanan. Bisa juga dengan membuat online shop di media sosial. Atau mungkin fokus di dunia digital menjadi self-employed. Terakhir dengan investasi online, jelas ini adalah cara menabung sekaligus menghasilkan.

“Temukan aset diri kita. Dari situ akan meng-generate penghasilan jika kita lihai melihat peluang yang ada. Belanja barang yang akan meningkatkan produktivitas kalian, misalkan di dunia digital menjadi penulis, belilah laptop atau perangkat pendukungnya. Tidak ada kata terlambat dan terus belajar,” pesannya.

BACA JUGA:   Meski Digital, Nilai Budaya Tetap Diperlukan

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).