Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), sepanjang tahun 2024 ada 8.946.794 warga Indonesia yang bepergian ke luar negeri. Pada 2024, wisatawan nasional tersebut mayoritas bepergian ke Malaysia (31 persen), Arab Saudi (15,69 persen), Singapura (14,48 persen), dan Thailand (12,98 persen).
Sementara berdasarkan data dari Singapore Tourism Board, sepanjang 2024 ada 2,49 juta orang turis Indonesia yang berkunjung ke Singapura. Jumlah tersebut meningkat 8 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 2,3 juta orang.
Tak hanya itu, Indonesia juga menjadi penyumbang turis terbesar dari Asia Tenggara bagi Singapura. Secara global, Indonesia berada di peringkat kedua, sementara China berada di peringkat pertama dengan jumlah 3,08 juta turis.
Hafez Marican, Area Director Singapore Tourism Board Indonesia, mengatakan, turis Indonesia mengeluarkan uang sejumlah S$2,13 miliar atau sekitar Rp26,5 triliun (kurs Rp12.445,53) untuk periode Januari-September 2024. Namun, pengeluaran tersebut belum termasuk untuk sightseeing, entertainment, dan gaming.
“Alasan utama orang Indonesia ke Singapura adalah untuk belanja, dan alasan yang kedua adalah untuk wisata kuliner,” ujar Hafez.
Dari S$2,13 miliar uang yang dikeluarkan oleh turis Indonesia, sekitar 31 persen digunakan untuk berbelanja, 14 persen untuk akomodasi, 13 persen untuk makanan dan minuman, serta 42 persen untuk kebutuhan lainnya (tiket pesawat, pajak, transportasi, medis, edukasi, dan penumpang transit).
Hafez menambahkan, turis dari Indonesia mulai gemar untuk menjelajah tempat-tempat yang tidak umum. Misalnya, untuk berbelanja, mereka tidak hanya datang ke wilayah Orchard Road, tapi juga mulai eksplor ke wilayah Jurong untuk berburu sneaker murah.
“Tak banyak yang tahu bahwa kita memiliki lebih dari 6.000 restoran halal yang tersebar di Singapura. Jadi, orang Indonesia tidak harus mencari makanan halal di Kampong Glam, tapi bisa dapat makanan halal di mana saja,” ujar Hafez.
KOMENTAR
0