Pandemi COVID-19 berdampak besar terhadap bisnis pariwisata, khususnya pelaku travel agent. Oleh sebab itu, Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan berbagai cara untuk kembali bangkitkan industri ini.
“Saya rasa banyak yang dapat dilakukan Pak Sandiaga dan pemerintah untuk membangkitkan industri ini. Cara pertama yang harus dilakukan ialah membenahi manajemen penanggulangan COVID-19,” kata Anton Sumarli, Wakil Ketua Umum ASTINDO.
Selain kesehatan, Anton menganggap faktor ekonomi juga penting diperhatikan dalam situasi saat ini. Harapannya, pemerintah dapat menjalankan keduanya secara bersamaan agar industri pariwisata segera bangkit dalam keterpurukan.
“Karena saat ini pilihannya hanya dua, terpapar COVID-19 atau terkapar ekonominya,” Anton menambahkan.
Anton juga berharap pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan terbaiknya untuk industri pariwisata, khususnya travel agent. Nantinya, kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah harus saling bersinergi sehingga tidak membingungkan para pelaku industri.
“Jangan saat kementerian ini bikin kebijakan apa, nanti kementerian lain bicaranya beda lagi. Semuanya itu harus punya one system di dalamnya,” ucapnya lagi.
Ketidaksinambungan yang dilakukan pemerintah terkait kebijakan dapat dilihat saat liburan menjelang natal dan tahun baru kemarin. Menurutnya, saat itu Kemenparekraf telah menggaungkan program #DiIndonesiaAja dan mengajak masyarakat untuk berwisata aman di dalam negeri. Namun, di lain pihak, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengeluarkan kebijakan terbaru terkait kewajiban penumpang kereta api jarak jauh untuk melakukan rapid test antigen maksimal H-2 dan melakukan tes PCR Swab H-2 keberangkatan bagi penumpang pesawat.
“Dengan adanya aturan tes tersebut, tentu memberatkan calon wisatawan yang ingin melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum, khususnya pesawat terbang. Makanya, banyak konsumen kami yang membatalkan perjalanannya saat itu,” keluh Anton.
Padahal, sudah sejak lama pelaku travel agent mengatur strategi untuk memberikan penawaran menarik bagi calon konsumennya. Salah satu cara yang dilakukannya ialah membuat paket promosi perjalanan domestik bagi masyarakat yang ingin merayakan hari natal dan tahun baru.
“Kita sudah meeting berbulan-bulan, menentukan program ini-itu, tetapi ternyata ada kebijakan terbaru dari Pak Luhut. Ini seperti meruntuhkan apa yang sudah kami usahakan selama ini, semua yang kami lakukan akan sia-sia jika tidak didukung dengan kebijakan pemerintah,” ujarnya.
KOMENTAR
0