Bali akan Mendatangkan Wisatawan Setelah Corona Berakhir

Thursday, 23 April 20 Nila Sofianty

Upaya untuk melakukan pemulihan pariwisata Bali dengan mendatangkan wisatawan ke Pulau Dewata akan dilakukan setelah pandemi corona berakhir. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa, 22 April 2020. Menurutnya, saat ini seluruh stakeholders atau komponen pariwisata Bali masih fokus pada penanggulangan COVID-19.

“Upaya untuk melakukan pemulihan pariwisata dengan mendatangkan wisatawan ke Pulau Dewata akan dilakukan kalau pandemi berakhir, dan saat ini Pemerintah Provinsi Bali bersama stakeholder pariwisata yang ada di Bali masih berfokus untuk menangani pandemi COVID-19 di Pulau Dewata,” ujar Putu Astawa.

Untuk itulah pemprov Bali tidak menjanjikan akan mendatangkan wisatawan di bulan Mei atau Juni karena hal itu tidak mungkin akan dilaksanakan mengingat kondisi saat ini belum kondusif. Pasalnya, hingga menjelang bulan April 2020 berakhir, kondisi pariwisata Bali masih berada di titik terendah, bahkan untuk dua bulan ke depan diperkirakan kondisi masih belum kondusif.

BACA JUGA:   Bagaimana Proses Izin Keramaian Pada Masa Pandemi?

Kalau COVID-19 ini berakhir, ujar Putu Astawa, baru akan dilaksanakan program-program pemulihan untuk mengembalikan kondisi pariwisata Bali seperti sedia kala, dan kalau bisa lebih bagus dari sebelumnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap COVID-19 segera berakhir dan perekonomian masyarakat kembali bisa pulih. Sesuai dengan instruksi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, dirinya meminta kepada masyarakat untuk secara disiplin menerapkan physical distancing sehingga tidak ada lagi kasus dengan transmisi lokal di Bali.

Untuk itu, ia juga mengapresiasi langkah konkret insan pariwisata dalam mendukung satgas penanggulangan wabah COVID-19, seperti yang dilakukan oleh International Hotel General Manager Association (IHGMA) lewat program “Gerakan Masker Bersama”. Asosiasi GM hotel ini memberi bantuan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di kantor BPBD Provinsi Bali, berupa APD, masker kain sebanyak 6.918 buah, APD tutup kepala 10 boks, APD sarung tangan 70 boks, dan vitamin 5.000 buah dengan total sumbangan sebesar Rp79.130.000.

BACA JUGA:   Work From Bali Makin Aman Dengan Protokol Kesehatan CHSE

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PHRI Kabupaten Badung IGAN Rai Surya Wijaya. Menurutnya, saat ini semua kekuatan pariwisata Bali fokus ke penanganan dampak COVID-19, tidak ada rencana mendatangkan wisatawan.

“Kita akan berupaya semaksimal kemampuan kita untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Bali. Oleh sebab itu, mari bersama-sama bergotong-royong dan fokus pada imbauan pemerintah provinsi Bali,” ujar IGAN Rai Surya Wijaya.

BACA JUGA:   Hong Kong Bagikan 500 Ribu Tiket Pesawat Gratis, Menparekraf: Ini Bukan Persaingan

Pandemi virus corona baru memberikan dampak buruk bagi pariwisata Bali. Dampak itu lebih buruk dibanding krisis moneter 1998, peristiwa bom Bali, dan letusan Gunung Agung ataupun virus SARS, flu burung, dan lainnya. Tak hanya sektor pariwisata di Bali, bahkan perekonomian pun tiarap. Tak ada lagi wisatawan yang berkunjung ke Bali karena Australia, China, India, dan beberapa negara Eropa juga sedang berjuang melawan virus corona.