Berburu Tiga Kuliner Langka di Bulan Ramadan

Monday, 12 April 21 Harry
lemang

Tak hanya menjadi ajang untuk mengumpulkan pahala dan bersilaturahmi, bulan Ramadan juga menjadi momentum untuk berburu kuliner yang unik. Bahkan, masyarakat di setiap daerah memiliki caranya masing-masing untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan, termasuk untuk urusan kulinernya.

Selain kolak dan es timun suri atau blewah, tidak sedikit masyarakat yang rela menyempatkan waktu untuk berburu makanan tradisional khas Ramadan yang tergolong langka. Pasalnya, banyak kuliner menarik di lidah yang hanya “muncul” di saat bulan Ramadan.

Faktor langka inilah yang terkadang menjadi tantangan sekaligus kendala bagi masyarakat untuk berburu sekaligus menikmati hidangan khas bulan Ramadan. Apalagi, bulan Ramadan kali ini masih berlangsung di tengah pandemi COVID-19 sehingga aktivitas masyarakat pun menjadi lebih terbatas.

BACA JUGA:   Sandiaga Uno Harap KTT G20 Jadi Pemicu Terselenggaranya Event Internasional di Bali

Menyikapi hal tersebut, Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menekankan pentingnya digitalisasi bagi pelaku ekonomi kreatif yang bergerak di sektor kuliner untuk memperluas cakupan pemasaran produknya.

“Ada program ‘Ada di Warung’ untuk membantu rantai distribusi produk ekonomi kreatif dengan menyalurkan produk kuliner ke dalam jaringan warung-warung dan toko kelontong di Indonesia,” ujar Sandiaga Uno.

Dengan adanya teknologi digital tersebut, tentunya akan semakin memudahkan masyarakat dalam membeli kuliner-kuliner unik dan langka yang tersedia hanya di bulan Ramadan. Bagi penjual makanan, adanya digitalisasi ini juga membantu mereka untuk menjangkau pasar yang lebih luas sehingga membuat rasa #BanggaBuatanIndonesia menjadi bertambah. Tak hanya memudahkan calon pelanggan untuk mencari produk kesayangan saja, tapi kesempatan untuk dilihat secara global juga terbuka luas.

BACA JUGA:   Beragam Sajian Bunsik, Makanan Favorit dari Korea

Bagi Anda para pencinta kuliner unik, berikut adalah beberapa makanan yang hanya bisa ditemui ketika bulan Ramadan tiba. Namun, agar tetap aman selama berburu kuliner langka khas Ramadan, jangan lalai untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Lemang

Makanan ini sering dijuluki lontong khas Sumatera karena bentuknya yang lonjong dan bagian dalamnya putih. Padahal, bahan dasar lemang adalah beras ketan yang sangat pulen sehingga sensasi menyantapnya jauh berbeda dengan lontong.

BACA JUGA:   Menjadi Perwakilan OTA di Ajang Internasional, tiket.com Dukung Perkembangan Desa Wisata Indonesia

Soto Pangkong

Soto Pangkong biasa dinikmati oleh masyarakat Pontianak saat Ramadan. Keunikan makanan ini adalah daging dalam soto bukan menggunakan daging sapi, melainkan cumi kering yang dibakar kemudian dipukul- pukul hingga daging menjadi empuk.

Asida

Asida merupakan makanan tradisional dari Maluku yang mudah dijumpai saat bulan Ramadan. Makanan ini terbuat dari tepung terigu, gula merah, kapulaga, daun pandan, dan kayu manis. Tekstur Asida kenyal layaknya dodol.