DSP Labuan Bajo Dijadikan Sentra Vaksinasi COVID-19

Thursday, 02 September 21 Bonita Ningsih

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong akselerasi percepatan vaksinasi COVID-19 di lima Destinasi Super Prioritas (DSP). Tak hanya untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, vaksinasi juga akan diberikan kepada masyarakat sekitar.

Kali ini, percepatan vaksinasi COVID-19 dilakukan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai salah satu destinasi super prioritas. Vaksinasi ini diselenggarakan oleh Danone Indonesia yang bekerja sama dengan pemerintah setempat, Badan Otorita Labuan Bajo, hingga Kemenparekraf.

Sentra vaksinasi yang berada di Labuan Bajo memiliki tema tersendiri yakni “Program Baku Bantu Labuan Bajo Sentra Vaksinasi Bagi Para Pelaku Parekraf dan Masyarakat”. Vaksinasi dosis pertama dilakukan pada 1-4 September 2021 dengan menargetkan 4.000 pelaku parekraf dan masyarakat.

BACA JUGA:   Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Tutup Usia

“Saya mengapresiasi Danone Indonesia yang sangat mendukung program pelaku Baku Bantu Labuan Bajo sebagai bentuk kolaboraksi,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, masyarakat Indonesia yang sudah menerima vaksinasi dosis pertama mencapai 30,6 persen. Sedangkan, masyarakat Kabupaten Manggarai Barat yang sudah menerima vaksinasi baru mencapai 25 persen. Angka tersebut merupakan data yang diambil hingga tanggal 31 Agustus 2021

“Oleh karenanya, perlu kita kejar dan akselerasi program vaksinasi ini di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Selain untuk mempercepat kekebalan komunal, daerah tersebut merupakan salah satu dari 5 sestinasi super prioritas,” jelasnya.

BACA JUGA:   Vaksinasi Pekerja Parekraf Belum Maksimal

Sandiaga berharap pemberian vaksinasi di lima DSP dapat berjalan dengan baik dan memenuhi target yang ditentukan. Sandiaga juga menyarankan saat memasuki fase observasi, panitia yang bertugas harus memiliki kemampuan manajemen komunikasi yang baik dengan narasi tunggal.

“Jadi, nanti mereka memberitahu kepada penerima vaksin bahwa setelah divaksin itu harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin,” Sandiaga menambahkan.

Selain itu, fase observasi juga dapat diisi dengan hiburan yang dilakukan dengan pendekatan kekinian dan menggunakan produk-produk ekonomi kreatif. Misalnya saja berupa organ tunggal, permainan musik, tarian, nyanyian, dan lainnya.

BACA JUGA:   Trade with Remarkable Indonesia Keliling di Budapest

“Kita tahu kalau Labuan Bajo yang berada di pulau Flores ini memiliki julukan ‘Flores the singing island’, jadi selama observasi dapat diberikan hiburan di dalamnya,” ucapnya lagi.