Korea Tourism Organization (KTO) mengatakan, Negeri Ginseng itu harus mengubah fokus pertumbuhan pariwisatanya dari “kuantitas” menjadi “kualitas”. Shim Hay-ryun, Direktur KTO Kantor Singapura, menjelaskan, untuk mencapai hal tersebut KTO akan fokus menggarap industri MICE. “Kami menargetkan Korea Selatan dapat menjadi kompetitor dan pusat MICE Asia. Untuk pasar inbound, pariwisata Korea sudah stabil. Saatnya fokus membenahi industri MICE,” katanya seperti dilansir dari koreantimes.co.
Shim menjelaskan, wisatawan MICE mendatangkan spending dua kali lebih besar dibandingkan turis leisure. Artinya, event MICE tidak hanya menawarkan pariwisata berkualitas, tapi juga memberikan manfaat besar kepada perekonomian Korea. Disokong 88 kantor pemasaran di seluruh dunia, KTO sukses memboyong event Herbalife Asia Pacific Extravaganza 2016 ke Korea International Exhibition Center (Kintex) di Provinsi Gyeonggi pada 16-19 Juni 2016.
Herbalife Asia Pacific Extravaganza 2016 ditargetkan menggaet 10.000 peserta dari 10 negara anggota Herbalife International. “Event ini diproyeksikan mendatangkan KRW31,7 miliar atau sekitar Rp364,23 miliar untuk perekonomian Korea Selatan (KRW1=Rp11,49). Ini tentu menjadi kesempatan emas bagi kami dalam mempromosikan Korea Selatan sebagai destinasi MICE,” tutur Shim.
Dia menambahkan, Korea Selatan merupakan destinasi wisata populer bagi turis Singapura dan kawasan Asia lainnya. “Sayang, popularitas kami sebagai destinasi MICE belum terlalu bagus. Karena itu, kami akan bergerak lebih agresif untuk membawa lebih banyak event dan pameran ke Korea Selatan,” ujar Shim.
Pada Mei 2015, KTO Kantor Singapura sempat menggelar Korea MICE & Culture Festival yang digelar bersama lima kantor pemasaran KTO lainnya di Asia Tenggara. Hasilnya, Prudential Life dan Starwood Hotels & Resorts memilih Korea Selatan sebagai destinasi wisata insentif. Teknologi modern, budaya, dan bisnis event merupakan kekuatan Korea Selatan sebagai destinasi MICE.
“Untuk bisa mengejar target sebagai destinasi MICE, kami harus belajar dari Singapura. Negara itu merupakan salah satu destinasi terbaik untuk melihat perkembangan industri MICE. Pada 2014, Singapura menggaet 15 juta wisatawan asing di mana 30 persennya (sekitar lima juta wisman) datang untuk kegiatan MICE,” tuturnya.
Penulis: Siska Maria Eviline
KOMENTAR
0