Pariwisata Hong Kong semakin menunjukkan respons yang positif karena berhasil mendatangkan 44,5 juta wisatawan internasional sepanjang tahun 2024. Angka tersebut naik 31 persen secara tahunan (year on year) atau meningkat sekitar 34 juta dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Hong Kong Tourism Board (HKTB), wisatawan asal Indonesia yang berkunjung ke Hong Kong sepanjang 2024 berjumlah 367.000 atau meningkat 42 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, wisatawan dari Southeast Asia yang telah berkunjung ke Hong Kong selama 2024 berjumlah 3 juta atau meningkat 41 persen dari tahun sebelumnya.
Melihat data tersebut, HKTB, semakin berkomitmen untuk mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan asal Indonesia ke Hong Kong. Salah satu upaya yang dilakukannya adalah dengan mengembangkan destinasi ramah muslim, meningkatkan layanan, dan juga fasilitas untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim.
Hal tersebut dilakukan mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama islam. Bahkan, untuk menggaet lebih banyak wisatawan muslim ke Hong Kong, HKTB, menghadirkan kampanye Jelajah Hong Kong pada akhir 2024 silam.
Jelajah Hong Kong merupakan kampanye yang menampilkan serangkaian pengalaman untuk memenuhi praktik wisatawan muslim salah satunya dari Indonesia. Dengan adanya kampanye ini, memudahkan wisatawan muslim untuk mencari restoran bersertifikat halal, akomodasi ramah muslim, dan rencana perjalanan yang telah dikurasi untuk perjalanan solo dan keluarga.
“Kampanye ini sebagai ajang promosi untuk memberitahukan bahwa saat ini Hong Kong telah siap menerima wisatawan muslim dari berbagai negara,” ujar Liew Chian Jia, Regional Director of Southeast Asia, HKTB, dalam acara Buka Puasa Bersama di Jakarta, pada 13 Maret 2025.

Upaya lainnya yang dilakukan HKTB adalah melakukan kerja sama dengan perusahaan pemasaran muslim Crescent Rating (CR) dan Incorporated Trustees of the Islamic Community Fund of Hong Kong (Dewan Pengawas). Kerja sama tersebut untuk meningkatkan jumlah hotel dan restoran bersertifikasi halal yang ada di Hong Kong.
Hingga 11 Maret 2025, Hong Kong telah memiliki 55 hotel yang berhasil memperoleh peringkat akreditasi dari Crescent Rating. Akreditasi tersebut diberikan kepada hotel-hotel yang berhasil menyediakan fasilitas ramah muslim untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan muslim.
Sementara itu, restoran yang telah bersertifikasi halal di Hong Kong telah meningkat pesat menjadi 153 tempat. Sebelumnya, hanya ada sekitar 100 restoran ramah muslim yang terdaftar saat pertama kali HKTB meluncurkan inisiatif tersebut di Juni 2024.
“Saat ini Hong Kong juga telah memiliki dua venue MICE yang ramah muslim, satu pusat perbelanjaan, dan tiga atraksi yang menyediakan tempat ibadah bagi umat muslim,” ucap Liew Chian Jia.

Dampak dari inisiatif ramah muslim tersebut menempatkan Hong Kong di urutan kedua sebagai destinasi wisata yang aman bagi perempuan muslim. Hong kong juga menempati urutan ke-4 di antara 20 destinasi non-OKI (Organisasi Kerjasama Islam). Peringkat tersebut berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Global Muslim Travel Index tahun 2024.
“Kami sangat senang dengan kemajuan positif yang dicapai selama satu tahun terakhir. Saat ini, lebih banyak lagi tempat wisata, restoran, dan hotel telah mendapatkan akreditasi, menunjukkan antusiasme Hong Kong dalam menyediakan pengalaman berkualitas tinggi bagi wisatawan muslim.
Tak hanya Indonesia, HKTB, juga bertekad akan mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan Malaysia yang juga didominasi dengan penduduk muslim. Apalagi, jumlah wisatawan Malaysia selalu meningkat setiap tahunnya ke Hong Kong dengan rata-rata 50 persen.
“Indonesia dan Malaysia merupakan dua pasar muslim utama yang menyumbang pengunjung terbanyak ke Hong Kong. Kami akan terus menyambut lebih banyak tamu muslim ke Hong Kong pada tahun 2025 dan seterusnya,” tutupnya.
KOMENTAR
0