Kementerian Perdagangan mengadakan Dialog Tekstil Nasional pada 14 September 2018 di hotel Four Points, Jalan Juanda, Bandung, Jawa Barat. Acara ini merupakan kelanjutan dari dialog serupa yang diadakan di Solo pada 5 September 2018. Acara yang dihadiri Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebagai keynote speech ini mengangkat tema “Peningkatan Devisa Indonesia Melalui Produk TPT Nasional”.
Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan menyampaikan komitmen pemerintah untuk mendukung industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional sebagai tuan rumah di negeri sendiri dan menjadikannya sebagai andalan untuk ekspor non-migas. “Industri TPT merupakan industri yang terus tumbuh dan berkembang sehingga dapat menjadi andalan devisa bagi Indonesia dengan peringkat ketiga setelah sektor pariwisata dan kelapa sawit,” ujar Enggartiasto.
Untuk itu, pemerintah telah berupaya membuka akses dan pasar produk TPT melalui penyelesaian berbagai perjanjian dagang dengan sejumlah negara. Pemerintah juga melakukan peningkatan ekspor melalui percepatan perundingan dan pembukaan akses pasar ke pasar non-tradisional di kawasan Afrika, seperti Tunisia, Maroko, dan Mozambik. Selain itu, pemerintah turut mendorong peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN dengan negara-negara mitra strategis, seperti Kanada, AS, dan Rusia.
Menurut Enggartiasto, di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global dan adanya perang dagang antara AS dengan Cina, tentunya berpengaruh terhadap industri TPT. Namun demikian, perang dagang tersebut juga membuka peluang pasar bagi ekspor Indonesia di pasar global. “Indonesia sudah seharusnya bisa memanfaatkan peluang yang ada, setidaknya mengambil hampir 38 persen atas pangsa ekspor TPT asal Cina ke AS,” ungkapnya.
Dalam acara yang dihadiri anggota API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) dan pengusaha di industri terkait TPT juga diadakan diskusi panel dengan narasumber Mendag, Ketua Asosiasi Tekstil Indonesia Ade Sudrajat, Anne Patricia Sutanto (Pan Brothers), dan Iwan Setiawan Lukminto (Sritex). Dari diskusi tersebut terungkap bahwa peluang pasar untuk TPT masih menjanjikan. Bahkan, ada wacana untuk mengajak pengusaha muda untuk berinvestasi di bidang pertekstilan.
KOMENTAR
0