Industri Tekstil dan Produk Tekstil Menjadi Andalan Ekspor Non-migas

Wednesday, 19 September 18 Herry Drajat
dialog tekstil nasional kementerian perdagangan

Kementerian Perdagangan mengadakan Dialog Tekstil Nasional pada 14 September 2018 di hotel Four Points, Jalan Juanda, Bandung, Jawa Barat. Acara ini merupakan kelanjutan dari dialog serupa yang diadakan di Solo pada 5 September 2018. Acara yang dihadiri Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebagai keynote speech ini mengangkat tema “Peningkatan Devisa Indonesia Melalui Produk TPT Nasional”.

Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan menyampaikan komitmen pemerintah untuk mendukung industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional sebagai tuan rumah di negeri sendiri dan menjadikannya sebagai andalan untuk ekspor non-migas. “Industri TPT merupakan industri yang terus  tumbuh dan berkembang sehingga dapat menjadi andalan devisa bagi Indonesia dengan peringkat  ketiga setelah sektor pariwisata dan kelapa sawit,” ujar Enggartiasto.

BACA JUGA:   Dyandra Promosindo Bantu Kemendag dalam China International Import Expo 2019

Untuk itu, pemerintah telah berupaya membuka akses dan pasar produk TPT melalui penyelesaian  berbagai perjanjian dagang dengan sejumlah negara. Pemerintah juga melakukan peningkatan ekspor  melalui percepatan perundingan dan pembukaan akses pasar ke pasar non-tradisional di kawasan  Afrika, seperti Tunisia, Maroko, dan Mozambik. Selain itu, pemerintah turut mendorong peningkatan  kerja sama ekonomi ASEAN dengan negara-negara mitra strategis, seperti Kanada, AS, dan Rusia.

BACA JUGA:   Lampaui Target, Potensi Transaksi TEI 2023 Tembus US$30,5 Miliar

Menurut  Enggartiasto, di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global dan adanya perang dagang antara AS dengan Cina, tentunya berpengaruh terhadap industri  TPT. Namun demikian, perang dagang tersebut juga membuka peluang pasar bagi ekspor Indonesia di pasar global.  “Indonesia sudah  seharusnya bisa memanfaatkan peluang yang ada, setidaknya mengambil hampir 38 persen atas pangsa ekspor TPT asal Cina ke AS,” ungkapnya.

Dalam acara yang dihadiri anggota API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) dan pengusaha di industri terkait TPT juga diadakan diskusi panel dengan narasumber Mendag, Ketua Asosiasi Tekstil Indonesia Ade  Sudrajat, Anne Patricia Sutanto (Pan  Brothers), dan Iwan Setiawan Lukminto (Sritex). Dari diskusi tersebut terungkap bahwa peluang pasar untuk TPT masih menjanjikan. Bahkan, ada wacana untuk mengajak pengusaha muda untuk berinvestasi di bidang pertekstilan.