Menjelang pelaksanaan KTT ASEAN (ASEAN Summit) 2023, pemerintah akan melakukan renovasi seluruh ruangan yang ada di Jakarta Convention Center (JCC). Seperti diketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023 yang mana pada bulan Mei digelar di Labuan Bajo dan Jakarta pada September 2023.
Renovasi JCC rencananya akan dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2023. Dengan demikian, sejumlah event yang digelar di JCC pada bulan tersebut tidak dapat dilaksanakan dan harus mencari tempat lain untuk penyelenggaraannya.
Salah satu event yang harus mengungsi dari JCC adalah pameran Deep and Extreme Indonesia (DXI) yang rencananya digelar pada 1-4 Juni 2023. Pameran yang diselenggarakan bersama oleh PT Fasen Creative Quality (QUAD) dan PT Exhibition Network Indonesia (Xnet) akan dipindahkan ke Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, pada tanggal yang sama.
Dharmawan Sutanto, Presiden Direktur Xnet, mengatakan, perpindahan venue acara dilakukan setelah pihaknya mendapatkan surat resmi dari JCC sejak tiga minggu lalu. Berdasarkan informasi yang ia terima, renovasi JCC merupakan arahan dari Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia yang nantinya akan dieksekusi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
“Pihak JCC bilang katanya sudah mendapatkan surat dari Setneg kalau mereka mau menggelar KTT ASEAN di JCC pada bulan September. Jadinya, JCC diwajibkan untuk tutup dari bulan Mei karena harus renovasi sehingga area tersebut harus steril dari semua aktivitas event,” jelas Dharmawan saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Dharmawan mengatakan penutupan JCC merugikan sejumlah pihak karena pihaknya harus mencari alternatif venue lain, dalam hal ini di ICE BSD. Ia mengatakan beberapa peserta DXI merasa dirugikan dengan pemindahan tersebut karena menganggap venue yang baru tidak strategis dan kurang jelas marketnya.
“Banyak peserta yang merasa dirugikan dan kecewa kenapa harus pindah dari JCC. Mereka menganggap kalau di JCC itu penjualan mereka akan bagus dan bisnis mereka kembali rebound,” ucapnya lagi.
Dampak terburuk dari penutupan JCC adalah beberapa peserta Deep and Extreme Indonesia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pameran. Dharmawan mengungkapkan hingga saat ini sudah ada lima peserta yang mengundurkan diri dari total 70 perusahaan.
“Mereka takut kalau pindah ke ICE, pengunjung yang datang sedikit karena lokasinya terlalu jauh. Lalu mereka pikir daripada harus mengeluarkan biaya untuk pameran, tetapi tidak ada kepastian bisnisnya, lebih baik mengundurkan diri. Mereka takut hanya buang-buang uang saja, apalagi pandemi kemarin sudah membuat bisnis mereka drop,” kata Dharmawan.
Oleh sebabnya, pihak penyelenggara akan melakukan beberapa upaya untuk mendatangkan banyak pengunjung selama pameran berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi penyelenggara terhadap peserta pameran yang masih bertahan hingga saat ini.
“Rencananya kita mau bikin shuttle dari beberapa titik untuk mengantarkan pengunjung ke ICE BSD. Ini kita lakukan agar bisa mendatangkan banyak pengunjung sehingga para peserta juga senang,” dia menambahkan.
KOMENTAR
0