Kalender Pariwisata dan Promosi Masih Jadi Masalah Pariwisata Nasional

Wednesday, 27 September 17 Ahmad Baihaki

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa kelemahan pariwisata di Indonesia karena tidak adanya kalender acara yang belum siap dipromosikan atau dijual. Hal itu diungkapkan oleh Arief Yahya pada Rapat Koordinasi Nasional Kepariwisataan ketiga yang diadakan pada 26 September 2017 di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Untuk itu, Arief Yahya mengajak seluruh daerah di Indonesia untuk membuat 100 event pariwisata unggulan berkelas internasional, dan setiap provinsi harus memiliki event yang mewakili daerahnya. Ke-100 prime events itulah yang nantinya akan dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata. “Apabila provinsi tidak ada event, kami akan berikan feedback bahwa daerah itu nilai kelasnya D. Padahal, pariwisata merupakan cara yang paling mudah dan murah untuk meningkatkan roda ekonomi,” kata Arief.

BACA JUGA:   Dukung Industri Lokal, Epson Tingkatkan Produk Bersertifikat TKDN

Selain itu, permasalahan lain yang masih menjadi kendala pariwisata di daerah adalah soal promosi yang masih minim. “Bahasa jelasnya begini. Kalau mempunyai uang Rp1 miliar, hampir semua uang itu digunakan untuk event-nya, tidak untuk media. Padahal, kombinasi yang bagus adalah 50 persen untuk event dan 50 untuk medianya karena event itu tidak untuk ditonton sendiri. Mengadakan event itu untuk menarik orang lain datang, maka dari itu pentingnya dipromosikan lewat media. Saya ingin untuk event agar berimbang antara culture value dan commercial value,” kata Arief.

BACA JUGA:   Pelaku Industri MICE Harus Lebih Berani Bidding ke Luar Negeri

Arief Yahya juga menyayangkan masih ada daerah yang memiliki event namun waktu penyelenggaraannya tidak konsisten. Dirinya menegaskan, apabila hal tersebut terus terjadi, daerah itu tidak akan masuk pada kalender event nasional. “Tahun 2015 kita tidak mempunyai kalender event, tahun 2016 sudah ada kalender event tapi tanggalnya tidak ada, dan tahun ini sudah lebih baik, sudah ada tanggal dan bulannya. Untuk tahun 2018 tidak ada kompromi, harus ada tanggal yang pasti,” tegas Arief.

BACA JUGA:   Panorama Hadirkan Wadah Khusus Bagi Travelpreneur Melalui Panorama Agent

Arief Yahya memberikan tiga kriteria bagi daerah yang ingin masuk dalam kalender event nasional di Indonesia. Pertama, dengan melihat dari daerah yang paling banyak mendatangkan wisman. Kedua, dari daerah yang memiliki pasar yang besar untuk industri pariwisata. Ketiga, daerah yang paling banyak memberikan devisa kepada negara.