Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya untuk mempercepat penerapan konsep pariwisata berkelanjutan di destinasi Indonesia. Dalam hal ini, Kemenparekraf mendorong semua stakeholder parekraf melalui Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia atau Indonesia Sustainable Tourism Council (ISTC) untuk ikut serta menyukseskan program ini.
Dukungan ISTC terhadap Kemenparekraf telah tertuang melalui Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor KM/198/KD.03.00/M-K/2020. 5. Dalam hal ini, Kemenparekraf dan ISTC diharapkan dapat menghadirkan solusi dan strategi terbaik dalam pelaksanaan inovasi program pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan bahwa ISTC akan menjalankan beberapa tugas strategis seperti memberikan arahan kebijakan, advokasi pemikiran, mendorong penerapan Kode Etik Kepariwisataan, koordinasi dan sinkronisasi, serta control and monitoring kualitas Sustainable Tourism Development (STDev). Selain itu, ISTC juga akan melakukan evaluasi rekomendasi pembangunan kepariwisataan berkelanjutan di semua pilar kepariwisataan.
“Upaya percepatan yang kita lakukan bersama ini diharapkan dapat mengunggulkan penerapan 17 SDGs dalam pembangunan nasional dan memperkuat visioning Indonesia sebagai sustainable hub di kawasan Asia Pasifik,” ujar Sandiaga.
Sebagai quick wins, ISTC dan Kemenparekraf akan melakukan penerapan skema keuangan (blended/green financing), menggerakkan pengelolaan sampah (waste management), perlindungan air (water protection), dan energi terbarukan (new energy) yang ramah lingkungan, karbon netral, dan juga carbon footprint calculator di destinasi.
Sebelumnya, Kemenparekraf memang telah menjadikan pariwisata berkelanjutan sebagai salah satu fokus utama yang harus diselesaikan. Bahkan, sejak awal Sandiaga dilantik menjadi Menparekraf, dirinya sering melakukan diskusi dengan pelaku parekraf lainnya membahas terkait pariwisata berkelanjutan.
Salah satu tokoh yang diajak berdiskusi adalah Mari Elka Pangestu yang pernah menjabat sebagai Menparekraf tahun 2011-2014. Dalam diskusi tersebut, keduanya sepakat bahwa terdapat beberapa unstoppable global trend di seluruh dunia yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari, termasuk saat di tengah pandemi. Pertama adalah digitalisasi, kedua kesehatan, dan ketiga sustainability.
“Kami menilai, untuk pariwisata berkelanjutan di Indonesia ini memiliki peluang yang luar biasa,” kata Sandiaga.
Bahkan, menurut Sandiaga, sejak tahun 2015 Kemenparekraf telah berkomitmen untuk mewujudkan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan secara lebih konkret melalui program pengembangan pariwisata berkelanjutan atau Sustainable Tourism Development (STDev). Beberapa program yang telah disiapkan adalah Sustainable Tourism Destination (STD), Sustainable Tourism Observatory (STO), Sustainable Tourism Certification (STC), Sustainable Tourism Industry (STI), serta Sustainable Tourism Marketing & Management (STM).
KOMENTAR
0