Kemenparekraf Dorong Wisata Ramah Lingkungan di Musim Liburan Sekolah

Tuesday, 25 June 24 Khanisa Azahra

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama 21 mitra co-branding Wonderful Indonesia meluncurkan kampanye “Travel Responsibility” dalam rangka menyambut liburan sekolah Juni-Juli 2024. Kampanye ini akan digelar di empat kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali, dengan tujuan memperkenalkan konsep pariwisata berkelanjutan dan ekonomi kreatif kepada masyarakat luas.

Aktivasi ini melibatkan 21 mitra co-branding yang berkolaborasi sebagai penyedia venue, penyedia sampah produk, penyedia layanan waste management hub, penyedia layanan kargo, penyedia hadiah games, hingga pelaku upcycle pasca-event.

Co-branding tersebut di antaranya Jakarta AQuarium dan Safari, Saung Angklung Udjo, HeHa Stone Valley, Beachwalk Shopping Center, Aice, Paxel, Dagadu Djokdja, Dama Kara, Bodypack, Pipiltin Cocoa, Finna Food, Lokalate, BEJO Jahe Merah, El Hotel Group, AVO Group, Rumah Atsiri Indonesia, homLiv, Gofress, Grab, Pala Nusantara, dan Bank Sampah Bersinar.

Pentingnya berwisata di dalam negeri untuk mendukung perekonomian nasional menjadi sorotan utama dalam kampanye ini. “Salah satu yang memicu konsumsi rumah tangga adalah liburan. Jika kita liburan di Indonesia saja, ini membantu ekonomi kita,” ujar Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

BACA JUGA:   Kunjungan Wisman Naik Signifikan, Pergerakan Wisnus Masih Terus Didorong

Kampanye ini merupakan upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang konsep wisatawan yang bertanggung jawab (responsible tourist). Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan, “Kita ingin memanfaatkan momentum liburan sekolah ini untuk mengadakan aktivasi. Kita harus menjadi responsible tourist, dengan pariwisata yang sustainable dan regeneratif.”

Kegiatan akan diselenggarakan di beberapa lokasi ikonik di empat kota terpilih. Jakarta akan menggelar acara di Jakarta Aquarium, Bandung memilih Saung Angklung Udjo, Yogyakarta bertempat di Heha Stone Valley, dan Bali akan menyelenggarakan kegiatan di Beachwalk Shopping Center.

Salah satu highlight dari kampanye ini adalah pembuatan instalasi seni dari bahan daur ulang yang akan menghiasi venue acara. Di akhir acara, akan ada kolaborasi dengan mitra Bank Sampah Bersinar untuk membuat sebuah instalasi dari sampah-sampah yang dikumpulkan selama event berlangsung.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Siapkan Travel Pattern Untuk Membawa Wisatawan dari Danau Toba ke Medan

Dukungan terhadap kampanye ini datang dari berbagai pihak, termasuk Co-Founder Paxel, Zaldy Ilham Masita. Ia menjelaskan bahwa Paxel telah menjalankan program Paxel Recycle selama hampir tiga tahun dan berhasil menyerahkan hampir 9 juta karbon ke bank sampah. “Dengan ekonomi sirkular ini, kita ingin membuktikan bahwa konsep ini benar-benar bisa berjalan,” tegas Masita.

Kolaborasi dengan Wonderful Indonesia telah berlangsung hampir satu dekade, menurut Wenny Vianna, National Marketing Communications Manager PT Sekar Laut Tbk. (Finna Food). Ia menegaskan bahwa kerja sama ini telah berdampak positif tidak hanya dalam meningkatkan kepercayaan publik, tetapi juga dalam mendapatkan penghargaan ekspor terbaik Primaniarta.

Detail program upcycle yang melibatkan 21 mitra dari total 148 mitra co-branding dipaparkan oleh Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf, Titus Haridjati. Program ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penyediaan venue, penjemputan sampah oleh Paxel, hingga pembuatan produk akhir berupa jam tangan dari material daur ulang.

BACA JUGA:   KTO Jakarta Gelar Serangkaian Acara Promosikan Pariwisata Korea

“Ada banyak sekali hal positif yang bisa kita lakukan bersama. Apalagi sekarang tantangan pariwisata ke depan cukup besar, oleh karena itu kita butuh kolaborasi agar pariwisata kita bisa lestari secara ekonomi, lingkungan, dan sosial,” tegas Marthini.

Kampanye “Travel Responsibility” ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pariwisata berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah hingga sektor swasta, inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.