Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mempercepat program akselerasi digital bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf). Hal ini dilakukan atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tetap beradaptasi di situasi pandemi COVID-19.
Menurut Jokowi pandemi COVID-19 memaksa terjadinya perubahan di segala lini kehidupan masyarakat Indonesia. Setiap masyarakat harus terus beradaptasi dan menciptakan inovasi terbaiknya untuk menjawab tantangan ini.
Dalam hal ini, pemanfaatan platform digital dinilai sebagai salah satu bentuk inovasi untuk mendistribusikan serta mempromosikan produk-produk para pelaku ekraf. Bahkan, menurut Jokowi, digitalisasi pada industri ini akan mempermudah para pelaku usaha di dalamnya untuk masuk ke rantai pasok internasional.
“Digitalisasi UMKM yang masuk ke platform digital jumlahnya terus bertambah. Berdasarkan data, hingga Agustus ini sudah ada lebih dari 14 juta UMKM atau 22 persen dari total UMKM yang bergabung dalam aplikasi e-commerce,” kata Jokowi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyambut baik arahan yang diberikan Presiden terhadap industri ekraf Indonesia. Pihaknya telah menyiapkan berbagai program konkret yang akan dilakukan untuk mendukung digitalisasi pelaku ekraf di Indonesia.
Program pertama yang dilakukan Kemenparekraf adalah Bangga Buatan Indonesia. Program ini telah dilaksanakan secara kolaboratif dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait lainnya.
“Bangga Buatan Indonesia ini memiliki target mendigitalisasi 30 juta pelaku UMKM sebelum tahun 2023,” Sandiaga menambahkan.
Kemudian, Kemenparekraf, juga terus mendorong para pelaku ekonomi kreatif untuk memanfaatkan platform digital saat melalukan kegiatan perniagaan. Sandiaga berharap, pelaku ekraf, dapat memanfaatkannya mulai dari segi promosi, distribusi, hingga transaksi produk.
“Harapannya agar pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi pandemic winner dengan memanfaatkan digital. Selain dapat bertahan, mereka juga dapat menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat kita,” jelas Sandiaga.
Selain itu, pemerintah juga telah memiliki program “Beli Kreatif Lokal” yang dilakukan di kawasan destinasi super prioritas (DSP) Danau Toba. Program bertajuk “#BeliKreatifDanauToba” ini telah dilaksanakan pada Februari-Juni 2021. Ke depannya, program ini akan tetap dilaksanakan di beberapa daerah lainnya.
“Program ini berhasil meningkatkan penjualan UMKM yang berpartisipasi hingga tiga kali lipat dan meningkatkan digitalisasi hingga 170 persen,” ujar Sandiaga.
KOMENTAR
0