Kiat Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Ala Samudra Dyan Praga

Friday, 19 June 20 Bonita Ningsih
Dyandra Media International
Stand Pavilion Indonesia di China International Import Expo, Shanghai, yang diselenggarakan 5-10 November 2019, dan dikerjakan oleh PT Samudra Dyan Praga.

Industri MICE, khususnya pameran, menjadi salah satu yang paling terdampak dengan adanya pandemi COVID-19. Hal ini terlihat dengan banyaknya pameran yang ditunda maupun dibatalkan sehingga terjadi penurunan bisnis dari para pelaku pameran.

Salah satu pelaku usaha yang merasakan dampak dari pandemi ini ialah PT Samudra Dyan Praga, sebuah perusahaan kontraktor pameran. Hariman T. Zagloel, Presiden Direktur PT Samudra Dyan Praga, mengatakan, kondisi saat ini merupakan sebuah evolusi sehingga setiap perusahaan harus memiliki cara tersendiri untuk tetap bertahan di tengah pandemi.

Menurutnya, agar perusahaan dapat bertahan di tengah kondisi seperti ini harus memiliki tiga syarat. Pertama, sebuah perusahaan harus memiliki dua sumber cash flow, yakni berasal dari tabungan dan income yang rutin.

“Tidak hanya personal, tetapi perusahaan juga harus punya tabungan, paling sedikit untuk kebutuhan setahun. Tabungan itu bisa digunakan untuk gaji karyawan hingga bayar listrik. Tabungan itu dapat dimanfaatkan seperti kondisi saat ini,” jelasnya.

Kedua, perusahaan harus mampu beradaptasi. Ketika pandemi mengakibatkan banyak pameran diundur atau dibatalkan, pelaku usaha di dalamnya harus memiliki solusi terbaik untuk dapat mempertahankan bisnisnya.

“Ketika corona mengganggu pasar kita di pameran, kita harus berpikir, selain pameran kita bisa menghasilkan bisnis di mana lagi ya? Itu yang namanya sebuah perusahaan dapat beradaptasi,” ujar Hariman.

Halaman : 12

Industri MICE, khususnya pameran, menjadi salah satu yang paling terdampak dengan adanya pandemi COVID-19. Hal ini terlihat dengan banyaknya pameran yang ditunda maupun dibatalkan sehingga terjadi penurunan bisnis dari para pelaku pameran.

Salah satu pelaku usaha yang merasakan dampak dari pandemi ini ialah PT Samudra Dyan Praga, sebuah perusahaan kontraktor pameran. Hariman T. Zagloel, Presiden Direktur PT Samudra Dyan Praga, mengatakan, kondisi saat ini merupakan sebuah evolusi sehingga setiap perusahaan harus memiliki cara tersendiri untuk tetap bertahan di tengah pandemi.

BACA JUGA:   Kementerian Ekonomi Kreatif Siap Berkolaborasi dengan PHRI

Menurutnya, agar perusahaan dapat bertahan di tengah kondisi seperti ini harus memiliki tiga syarat. Pertama, sebuah perusahaan harus memiliki dua sumber cash flow, yakni berasal dari tabungan dan income yang rutin.

“Tidak hanya personal, tetapi perusahaan juga harus punya tabungan, paling sedikit untuk kebutuhan setahun. Tabungan itu bisa digunakan untuk gaji karyawan hingga bayar listrik. Tabungan itu dapat dimanfaatkan seperti kondisi saat ini,” jelasnya.

BACA JUGA:   Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia Untuk Pulihkan Sektor Wisata

Kedua, perusahaan harus mampu beradaptasi. Ketika pandemi mengakibatkan banyak pameran diundur atau dibatalkan, pelaku usaha di dalamnya harus memiliki solusi terbaik untuk dapat mempertahankan bisnisnya.

“Ketika corona mengganggu pasar kita di pameran, kita harus berpikir, selain pameran kita bisa menghasilkan bisnis di mana lagi ya? Itu yang namanya sebuah perusahaan dapat beradaptasi,” ujar Hariman.