Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia untuk berkolaborasi mengembangkan sektor parekraf nasional. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno serta Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid
“Seharusnya penandatanganan ini dilakukan pekan lalu secara langsung, namun harus ditunda karena Pak Arsjad ada keperluan mendadak. Pada akhirnya, kami harus melakukan tanda tangan MoU ini melalui virtual pada 20 September 2021,” kata Sandiaga.
Nota kesepahaman antara Kemenparekraf dan KADIN Indonesia mencakup beberapa poin di dalamnya seperti pertukaran dan pemanfaatan data atau informasi, pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan riset, edukasi dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Selain itu, mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif hingga pengembangan Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (events).
Melalui kolaborasi ini, Sandiaga, berharap akan mendapatkan terobosan-terobosan terbaru untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Seluruh poin dalam perjanjian tersebut akan berlaku hingga 5 tahun ke depan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
“Kami akan menunjuk perwakilan dari masing-masing deputi untuk berkoordinasi satu sama lain. Saya juga akan terjun langsung untuk membantu menghasilkan langkah-langkah strategis di sektor parekraf,” ungkap Sandiaga.
Sandiaga juga berharap agar KADIN Indonesia dapat membantu menyelesaikan berbagai program lainnya yang sudah disusun oleh Kemenparekraf. Sesuai dengan prinsip kerja Sandiaga, seluruh program Kemenparekraf harus dilakukan secara gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama), dan gaspol.
“Saya harap ini tidak berhenti di sini, karena kita harus gercep dan geber beberapa agenda yang sudah kita siapkan. Bersama KADIN, kita juga akan gaspol semua potensi yang ada,” Sandiaga menambahkan.
Langkah ini dilakukan lantaran banyak program yang telah disusun Kemenparekraf, namun, belum dapat terlaksana dengan baik akibat adanya refocusing anggaran. Oleh karena itu, Sandiaga, akan selalu melibatkan KADIN Indonesia di setiap kegiatan Kemenparekraf.
“KADIN juga akan menjadi wadah konsolidator dari berbagai kegiatan kami agar semuanya dapat tersinkronisasi secara tepat dan baik. Maka dari itu, saya sangat apresiasi dengan adanya kerja sama ini,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Arsjad Rasjid mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal pihaknya untuk memulihkan ekonomi khususnya di sektor parekraf. Arsjad menyebutkan, sektor parekraf perlu mendapatkan perhatian khusus karena merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.
“Kita tahu sektor parekraf ini merupakan penyumbang devisa besar bagi Indonesia, karena pariwisata kita sangat indah dan banyak dikunjungi turis mancanegara. Maka dari itu, kita mulai dengan saling gotong royong memulihkan kembali ekonomi dan parekraf Indonesia,” ujar Arsjad.
Ia juga berharap agar nota kesepahaman ini tidak hanya sekadar tanda tangan, namun, ada action plan yang dapat dilakukan secara bersama-sama. Misalnya saja dengan mengadakan sebuah even internasional agar dapat membawa turis asing untuk masuk ke Indonesia.
“Semoga kegiatan G20 di Indonesia dapat terlaksana dan membawa banyak turis ke sini. Para turis juga diharapkan dapat membeli produk ekraf khas Indonesia dan dibawa kembali ke negara asalnya. Dengan begitu, sektor parekraf kita akan terbantu,” jelasnya lagi.
Selain itu, KADIN Indonesia juga telah memiliki komitmen nyata untuk membantu bangsa Indonesia, terutama pelaku parekraf dengan program digitalisasi. Komitmen selanjutnya adalah membantu produk ekraf agar dapat diekspor ke luar negeri dan menjadikannya tuan rumah di negara sendiri.
KOMENTAR
0