Jumlah wisatawan Indonesia ke Korea terus menunjukkan angka yang positif dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan, Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta Office menargetkan jumlah wisatawan Indonesia ke Korea akan melampaui jumlah sebelum pandemi di tahun 2024 ini.
Prediksi tersebut dianggap tepat dengan melihat data yang dikeluarkan oleh KTO pusat selama periode Januari hingga Oktober 2024. Data tersebut menyebutkan ada 273 ribu wisatawan Indonesia yang telah berkunjung ke Korea selama periode tersebut.
Angka tersebut hampir menyamai atau sekitar 98 persen dari jumlah total wisatawan Indonesia ke Korea di tahun 2019 yaitu 278 ribu wisatawan. Dengan demikian, Indonesia menduduki peringkat delapan sebagai penyumbang wisatawan global terbanyak ke Korea selama Januari-Oktober 2024.
“Jika dilakukan proyeksi perhitungan jumlah rata-rata wisatawan Indonesia ke Korea per bulan 27 ribu wisatawan, maka di bulan Desember 2024, jumlah wisatawan Indonesia ke Korea tahun 2024 akan melampaui 300 ribu wisatawan,” jelas Novi Nursyahbani, PR and Media Executive KTO Jakarta dalam acara Korea Tourism Award 2024 di Jakarta.
Direktur KTO Jakarta Office, Kim Ji Sun, mengatakan terdapat banyak faktor yang memengaruhi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asal Indonesia ke Korea. Kampanye Visit Korea Year 2024 hingga kebijakan institusi pemerintah lainnya yang mempermudah perjalanan wisatawan Indonesia ke Korea menjadi faktor utama dalam peningkatan tersebut.
Faktor lainnya ditunjang dengan adanya peningkatan frekuensi penerbangan dari maskapai Korean Air dan Garuda Indonesia. Ditambah juga dengan adanya penerbangan langsung dari Maskapai Jeju Air dan Air Busan pada Oktober 2024 serta penerbangan transit baru dari berbagai maskapai internasional.
“Total sudah ada 57 penerbangan langsung setiap minggunya dari lima maskapai yaitu Korean Air, Garuda Air, Asiana Airlines, Jeju Air, hingga Air Busan,” ucap Novi.
Kim Ji Sun juga menambahkan, peningkatan jumlah wisatawan Indonesia juga dipengaruhi oleh pembebasan biaya elektronik grup visa ke Korea serta kestabilan fenomena Korean Wave. Saat ini juga sudah banyak pelaku pariwisata yang terlibat mempromosikan Korea sebagai salah satu destinasi wisata populer di Indonesia.
“Ke depannya, kami juga berharap akan semakin banyak sinergitas atau kerja sama yang terjalin dengan berbagai pihak untuk mempromosikan wisata Korea kepada masyarakat Indonesia,” ujar Kim Ji Sun.
KTO Jakarta juga akan melakukan berbagai inovasi kampanye untuk mempromosikan pariwisata Korea dengan tema-tema tertentu. Sejumlah tema telah disiapkan untuk tahun 2025 yaitu ‘Korea 100’, ‘Korea Unique Venue’, dan ‘Korea Medical Wellness’ sebagai konsep promosi terbaru. Melalui Korea Medical Wellness, KTO ingin mempromosikan Korea sebagai destinasi ahli perawatan penyakit dalam di dunia.
KOMENTAR
0