Pada hari kedua Tourism Gastronomy Destination International Conference (TGDIC) yang diadakan di Jakarta Convention Center, turut hadir sebagai pembicara Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata. Riyanto mengatakan, gastronomi halal memiliki potensi yang besar karena dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia.
Riyanto mengatakan, wisata halal di Indonesia akan jauh lebih mudah pemasarannya apabila melihat secara umum bahwa Indonesia sudah halal. Upaya yang harus dilakukan tinggal promosi sesuai dengan target pasar yang dituju. Riyanto menambahkan, negara-negara yang ditargetkan menjadi penyumbang wisatawan muslim adalah Arab Saudi, Kuwait, dan Qatar.
“Tourism Gastronomy Destination International Conference merupakan salah satu bentuk promosi wisata halal,” ujar Riyanto.
Riyanto menambahkan, untuk menyambut wisatawan muslim, daerah yang sudah siap adalah Lombok, Sumatera Barat, Aceh, Jakarta, dan Jawa Barat. Pada tahun ini, kontribusi wisatawan muslim baru 20 persen terhadap total kunjungan wisman ke Indonesia, dan ditargetkan akan meningkat 25 persen atau menyumbang 5 juta wisatawan muslim pada 2019.
Pada tahun lalu, jumlah wisatawan muslim dari luar negeri yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 2 juta orang, sedangkan Malaysia kedatangan 2,5 juta wisatawan muslim, dan Singapura menyambut 3,7 juta wisatawan muslim asing. Ketertinggalan tersebut karena pemerintah lebih mengincar pasar Cina yang notabene tidak memiliki banyak wisatawan muslim. Selain itu, wisatawan muslim dari Timur Tengah juga belum mengenal destinasi syariah di Indonesia, mereka hanya tahu Malaysia yang bagus untuk wisata halal.
Penulis: Ahmad Baihaki
KOMENTAR
0