Memasuki akhir tahun 2015, Kementerian Pariwisata semakin gencar mempromosikan pariwisata Indonesia, salah satunya adalah dengan berpartisipasi dalam World Travel Market London, 2-5 November 2015. Tujuannya sudah jelas, yakni meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang ditarget 10 juta kunjungan pada 2015 ini.
Pada World Travel Market London, paviliun Indonesia menampilkan film 3D berjudul “Oculus” yang menampilkan keindahan dan kekayaan bawah laut Indonesia. Film tersebut ingin menunjukkan bahwa Indonesia dapat menjadi destinasi wisata bahari bagi wisatawan dari Eropa.
Tak hanya mempromosikan wisata bahari, tapi Kementerian Pariwisata juga mengekspos keindahan lain dari Indonesia, seperti kesenian yang unik, kerajinan, musik, beragam kuliner, destinasi perjalanan, dan yang paling penting ialah masyarakat yang beragam namun bersikap ramah.
“Kami memiliki rencana besar untuk industri pariwisata Indonesia. Selama tahun 2015 sektor pariwisata kami targetkan dapat mendatangkan 10 juta wisatawan mancanegara, dengan devisa lebih dari US$12 miliar, dan kami menargetkan dua kali lipat jumlah kunjungan menjadi 20 juta wisman pada tahun 2019,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Untuk mempercepat pencapaian tersebut, Indonesia baru-baru ini membebaskan persyaratan visa bagi 90 negara, termasuk negara Inggris. Juga, Indonesia baru-baru ini mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 105/2015 dalam rangka mendukung wisata bahari. Peraturan baru tersebut berkaitan dengan proses Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT). Dengan demikian, diperkirakan bahwa kunjungan kapal pesiar ke Indonesia akan mencapai 5.000 kapal pesiar di tahun 2019, dan berkontribusi dalam perolehan devisa sebesar US$500 juta.
Terobosan lain oleh pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuannya adalah dengan tidak lagi menerapkan asas Cabotage penuh bagi turis dari bidang pelayaran. Dengan penarikan asas Cabotage ini, penumpang kapal asing dapat naik dan turun di lima pelabuhan Indonesia, yaitu pelabuhan Tanjung Priok, pelabuhan Tanjung Perak, pelabuhan Belawan, pelabuhan Makassar, dan pelabuhan Benoa Bali. (Baca juga: Strategi Meningkatkan Jumlah Wisatawan Singapura)
Penulis: Hanifah Mutiara Sylva
KOMENTAR
0