Digitalisasi dan penggunaan teknologi memiliki peran penting dalam pengembangan dan promosi pariwisata di era modern. Dengan adanya teknologi digital, destinasi wisata dapat lebih mudah diakses dan dipromosikan melalui platform online, seperti media sosial, situs web, dan aplikasi perjalanan. Wisatawan juga dapat dengan cepat mendapatkan informasi mengenai destinasi, akomodasi, dan aktivitas wisata.
Pemesanan tiket, hotel, dan layanan pariwisata juga semakin mudah dengan aplikasi yang menyediakan berbagai opsi dan kemudahan transaksi. Inovasi-inovasi ini mendorong sektor pariwisata untuk terus berkembang, memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan pengalaman wisatawan secara keseluruhan.
Dalam pameran Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024 yang berlangsung di Swissotel PIK Avenue, 2-4 Oktober 2024, GlobalTix hadir untuk menyediakan platform distribusi B2B kepada pemilik atraksi wisata, tur wisata, tempat rekreasi, aktivitas wisata, restoran, transportasi, event, dan sebagainya. Dengan demikian, GlobalTix mempertemukan para operator lokal tersebut dengan travel agent yang akan menjual produk-produk mereka kepada masyarakat.
GlobalTix merupakan sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Singapura. GlobalTix kemudian berekspansi ke Indonesia pada tahun 2011.
Laras Ariesta, Executive Regional Commercial GlobalTix, mengatakan, GlobalTix menawarkan kemudahan sistem digitalisasi produk wisata yang dimiliki operator untuk pemasaran atau penjualan. GlobalTix memiliki dua jenis kerja sama, yakni dengan operator lokal dan dengan travel agent. Para travel agent tersebut nantinya dapat melihat-lihat produk yang ditawarkan para operator lokal, dan merangkainya menjadi paket wisata untuk dijual kepada konsumen melalui channel distribusi masing-masing.
“Dengan adanya platform dari GlobalTix ini, para pemilik produk tidak perlu lagi untuk membuat banyak kontrak kerja sama dengan para travel agent. Sekarang, mereka cukup membuat satu kontrak kerja sama dengan GlobalTix saja, dan otomatis produk mereka bisa dibeli oleh banyak travel agent,” ujar Laras.
Saat ini yang sudah terdaftar di website GlobalTix sudah ada lebih dari 2.000 travel agent dengan yang aktif sekitar 1.000 travel agent. Untuk operator sudah di atas 500, mayoritas berasal dari Bali, Jakarta, dan Yogyakarta. Laras mengatakan, satu operator bisa mendaftarkan beberapa aktivitas atau produk yang mereka miliki.
“Untuk operator yang banyak terdaftar di GlobalTix mayoritas menjual daily tour dan aktivitas wisata, semisal tur satu hari ke Pulau Komodo,” ujar Laras. “Tapi di kita tidak ada hotel dan pesawat.”
Selain membantu memasarkan produk dan aktivitas wisata ke online travel agent atau travel agent konvensional, GlobalTix juga bisa membantu para operator untuk mengoptimalkan booking engine di platform mereka. Untuk mendapatkan software dari GlobalTix ini, cukup membayar setup fee sebesar Rp1,5 juta yang dibayarkan sekali saja di awal. Nantinya, dari setiap transaksi yang terjadi, pemilik produk wisata akan dikenakan komisi sebesar 3 persen.
“Dari dashboard yang sudah ter-install tersebut, para pemilik usaha juga dapat mengetahui laporan penjualan serta produk apa saja yang paling banyak diminati,” ujar Laras.
Selain memberikan kemudahan bagi para pemilik produk wisata, keberadaan GlobalTix juga menjadi peluang bagi masyarakat yang sedang merintis usaha travel agent karena mereka bisa dengan mudah membeli produk-produk wisata yang ada di GlobalTix, lalu merangkainya menjadi paket wisata dan menjualnya kepada masyarakat umum.
KOMENTAR
0