Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Indonesia Mencapai Rp749,58 Triliun

Friday, 16 August 24 Harry
Ekonomi Kreatif

Sektor ekonomi kreatif Indonesia hingga triwulan I 2024 menunjukkan kinerja yang baik. Hal tersebut terlihat dari nilai tambah ekonomi kreatif yang diperkirakan mencapai Rp749,58 triliun, atau 55,65 persen dari target Rp1.347 triliun.

“Semester kedua mudah-mudahan bisa tercapai dan mungkin bisa lebih,” kata Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf.

Nia menjelaskan, ada tiga sektor unggulan untuk nilai tambah ekonomi kreatif, yaitu kuliner, fesyen, dan kriya. Ketiga subsektor ini diperoleh dari data Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf yang telah melakukan survei kepada pelaku sektor ekonomi kreatif.

BACA JUGA:   Menjadi Penyelenggara MICE Berintegritas

Sementara, untuk ekspor, pemerintah menargetkan kontribusi ekonomi kreatif mencapai US$27,53 miliar. Berdasarkan data Dirjen Bea dan Cukai Kemenkeu, pada semester I 2024, nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia sebesar US$12,36 miliar. Nilai ini menunjukkan adanya peningkatan 4,46 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebagai dampak dari peningkatan permintaan ekspor kriya dan fesyen.

“Kalau secara total untuk ekspor ini sudah mencapai 44,89 persen,” kata Nia.

BACA JUGA:   Incentive Trip yang Baik Dimulai dari Perencanaan yang Matang

Nilai ekspor ekraf berdasarkan komoditas didominasi oleh 4 sektor, yakni fesyen sebesar US$6.767,62 juta, kriya (US$4.755,79 juta), kuliner (US$829,66 juta), dan penerbitan (US$6,15 juta).

“Kalau wisnus di dalam negeri lebih banyak untuk kuliner karena masyarakat Indonesia ketika jalan-jalan nomor satu cari makanan yang khas. Beda dengan ekspor, nomor satu adalah fesyen kemudian kriya, kuliner, dan penerbitan,” kata Nia.

Adapun lima negara utama tujuan ekspor adalah ke Amerika Serikat dengan US$4.078,09 juta, Swiss (US$908,47 juta), Jepang (US$619,28 juta), Hongkong (US$582,63 juta), dan India (US$541,78 juta).

BACA JUGA:   Sandiaga Uno Berharap Investor Perfilman Meningkat

“Ini adalah data atau pencapaian yang terkait dengan sektor ekonomi kreatif khususnya dua komponen, yaitu komponen nilai tambah ekonomi kreatif dan komponen ekspor ekonomi kreatif, dari 9 komponen IKU Kemenparekraf,” kata Nia.