Pariwisata Pulih, Tarif Rata-Rata Kamar Hotel di Bali Kian Meningkat

Thursday, 06 April 23 Bonita Ningsih
Hotel Andaz Bali

Seiring dengan dicabutnya PPKM dan dibukanya pariwisata internasional, membuat pariwisata di Bali kian membaik. Hal ini juga berdampak terhadap bisnis hotel-hotel di Bali yang mengalami peningkatan dari segi tingkat hunian (okupansi) maupun tarif rata-rata kamar (ARR) pada kuartal pertama (Q1) 2023.

Colliers Indonesia menyebutkan bahwa jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali sudah mencapai 331.912 orang. Jumlah tersebut sudah mencapai 73 persen dari kondisi di tahun 2019 dan diperkirakan akan terus meningkat. Peningkatan jumlah wisman juga sejalan dengan kedatangan wisatawan domestik (wisdom) ke Bali.

“Sebenarnya jumlah wisman yang datang ke Bandara Bali sudah mulai meningkat di tahun 2022 lalu. Ini tentunya berpengaruh dengan okupansi hotel di sana, meskipun, sebenarnya awal tahun ini masuk low season bagi hotel di Bali ,” kata Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia, dalam Colliers Virtual Media Briefing Q1 2023 pada 5 April 2023.

BACA JUGA:   Plataran Indonesia Komitmen Hadirkan Pariwisata Berkelanjutan dan Bertanggung Jawab

Dalam hal ini, Colliers Indonesia, telah menghimpun jumlah okupansi dan ARR hotel di Bali pada bulan Januari hingga Februari 2023 (Q1). Berdasarkan data, rata-rata okupansi hotel di Bali pada Q1 2023 adalah 61,3 persen dengan ARR US$123,5.

“Dari segi ARR, jumlahnya memang sudah mendekati masa sebelum pandemi, bahkan cenderung naik. Jika dibandingkan dengan Jakarta, tarif rata-rata kamarnya lebih tinggi Bali karena pemilik hotel di sana jauh lebih konfiden menaikkan tarifnya,” jelasnya lagi.

BACA JUGA:   Yayasan JHL Merah Putih Kasih Galang Dukungan untuk Cetak 1.000 Sarjana Pertanian

Meskipun baru mengumpulkan data hingga Februari 2023, ia optimistis hasil akhir yang diterima untuk Q1 2023 akan lebih baik. Salah satu faktor yang memengaruhi hasil tersebut adalah dengan banyaknya aktivitas offline yang digelar di hotel Bali.

“MICE tumbuh dengan baik di sana, terutama setelah KTT G20 yang digelar pada November 2022 membuat banyak wisatawan terutama dari luar negeri untuk datang kembali ke Bali,” ujarnya.

Ditambah dengan diluncurkannya kalender event dari Pemerintah Provinsi Bali sepanjang tahun 2023. Hal tersebut menyiratkan bahwa Bali kembali siap menyambut wisatawan khususnya dari luar negeri khususnya wisman asal Australia dan China.

Dengan demikian, bisnis hotel di Bali diprediksi akan kian membaik khususnya pada kuartal kedua (Q2) di tahun 2023. Pasalnya, Bali akan menjadi tujuan wisata saat libur Lebaran, terlebih adanya penambahan cuti Lebaran dari pemerintah.

BACA JUGA:   ARTOTEL Suites Mangkuluhur Jakarta Tawarkan Nouvelle Bundles Untuk Perayaan Natal

“Bali diperkirakan semakin ramai pada Q2 2023 karena akhir April ada Idul Fitri sehingga banyak wisdom yang berkunjung ke sana. Ditambah dengan libur sekolah pada bulan Juni, semakin menarik perhatian wisdom untuk datang ke sana,” ucapnya lagi.