Periode Lebaran 2019, Penumpang Ngurah Rai Turun

Tuesday, 18 June 19 Nila Sofianty
Bandara Gusti Ngurah Rai
Foto: Venuemagz/Erwin

Setelah beroperasi selama 16 hari dalam mengawal keselamatan dan kelancaran angkutan udara selama periode libur Lebaran 2019, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali resmi menutup operasional Posko Angkutan Terpadu Lebaran 2019 pada 14 Juni 2019. Selama periode libur Lebaran 2019, jumlah kunjungan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan oleh Haruman Sulaksono, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Dari data terkait statistik lalu-lintas udara yang dihimpun selama pelaksanaan posko, tercatat terdapat sejumlah 1.098.886 penumpang dan 7.101 pergerakan pesawat udara yang keluar masuk Pulau Dewata melalui bandar udara.

“Jika dilakukan komparasi dengan statistik dalam periode perhitungan yang sama di tahun 2018 lalu, terjadi penurunan jumlah penumpang dan jumlah pergerakan pesawat udara, masing-masing sebesar 70.702 penumpang dan 136 pergerakan pesawat udara, atau turun 6 persen dan 2 persen,” ujar Haruman Sulaksono.

BACA JUGA:   Indonesia, Destinasi Terbaik di Mata Turis Belanda

Haruman menambahkan, beberapa faktor penyebab turunnya jumlah penumpang dan pergerakan pesawat dibanding tahun sebelumnya di antaranya adalah harga tiket pesawat yang dirasakan masih cukup tinggi. “Selain harga tiket, juga adanya opsi moda transportasi lain yang digunakan oleh masyarakat dari dan menuju Bali pada saat masa libur Lebaran 2019, serta adanya tren kecenderungan pemakaian kendaraan pribadi oleh para pelancong yang menghabiskan waktu cukup lama di Bali,” ujar Haruman.

Dari data yang tercatat pada posko diketahui puncak kepadatan penumpang sebelum Hari Raya Idul Fitri terjadi pada H-4 Lebaran, yaitu pada 1 Juni 2019, dengan terdapat total 70.456 penumpang dan 459 pergerakan pesawat yang terlayani. Sementara H+3 Lebaran atau tanggal 9 Juni menjadi puncak kepadatan pasca-Lebaran, dengan jumlah 76.220 penumpang dan 469 pergerakan pesawat udara yang keluar masuk Pulau Bali.

BACA JUGA:   Regulasi dan Digital, Kunci Penting Menangkap Wisatawan Milenial

Sementara itu berkaitan dengan extra flight, hingga penutupan posko ini, tercatat terdapat total realisasi sebanyak 122 penerbangan, dengan pembagian 61 arrival dan 61 departure.

“Realisasi extra flight di Posko Lebaran tahun ini mencapai 58 persen dari total permohonan sebanyak 212 penerbangan. Sementara untuk kota yang mendominasi rute extra flight adalah kota Jogjakarta, Surabaya, Makassar, dan Jakarta,” imbuh Haruman.

Dari data pula diperoleh informasi bahwa dari total 3.540 kedatangan pesawat, tercatat 1.802 penerbangan adalah tepat waktu, dengan on-time performance (OTP) sebesar 51 persen. Sedangkan untuk catatan OTP keberangkatan pesawat adalah sebesar 68 persen, dengan jumlah 2.414 penerbangan tepat waktu dari total 3.561 penerbangan.

BACA JUGA:   iWOW, Kenal Pariwisata Indonesia Lewat Aplikasi

“Dapat saya sampaikan pula, tidak memandang apakah traffic sedang turun atau naik, kami tegaskan bahwa kami tetap dan akan selalu memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pengguna jasa bandar udara tanpa terkecuali,” ujar Haruman.

Dalam kesempatan itu, Haruman mewakili manajemen juga mengucapkan terima kasih serta apresiasi setinggi-tingginya kepada setiap personel dari seluruh instansi yang telah melaksanakan tugas dalam pelaksanaan posko, yang telah berkorban waktu, tenaga, serta pikiran sehingga operasional posko umumnya dan seluruh operasional penerbangan pada khususnya dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar dari awal hingga akhir.