Tepat pukul 17.00 WIB pada 7 April 2020, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengadakan diskusi virtual dengan mengundang Ketua Umum PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia) Nunung Rusmiati, serta sejumlah media yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Tujuan dari diskusi virtual ini adalah untuk berbagi informasi mengenai strategi yang dilakukan oleh Kemenparekraf dalam menghadapi dampak COVID-19, serta harapan-harapan dari PHRI maupun Asita.
Wishunutama mengatakan, kebijakan dan langkah apa pun yang dilakukan dalam kondisi saat ini pasti dianggap tidak sempurna. Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang sangat besar dan penduduknya begitu banyak. Belum lagi tantangan dari segi demografi dan geografi.
Wishnutama mencontohkan, negara Singapura yang hanya sebesar Pulau Samosir pun tidak mudah dalam menangani penyebaran virus Corona ini. “Kebijakan antara negara saya yakini punya cara masing-masing, tapi tidak bisa dibandingkan satu sama lain karena tiap negara memiliki kondisi yang berbeda-beda,” ujar Wishnutama.
Untuk itu, hal terpenting dan termudah yang bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia adalah bersatu-padu menjalankan imbauan pemerintah untuk menghambat penyebaran COVID-19 ini, di antaranya dengan melakukan physical distancing dan tetap #dirumahaja.
“Kalau kita pelajari dari negara lain yang berhasil mengatasi COVID-19 ini, saya bilang masyarakatnya lebih kompak dalam menghadapi pandemi ini,” ujar Wishnutama.
Sementara dari segi pemerintah yang bisa dilakukan adalah meminimalisir dampak negatif COVID-19 terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif, misalnya dengan memberikan bantuan langsung kepada para pekerja yang terdampak COVID-19. Dalam mendata jumlah pekerja yang membutuhkan bantuan, Kemenparekraf menjalin kerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja, serta kepada para asosiasi industri untuk mengumpulkan datanya sendiri untuk nanti diajukan kepada pemerintah.
Tak hanya membantu para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf juga memberikan dukungan kepada para tenaga medis yang berjuang merawat para pasien COVID-19, antara lain dengan menyediakan penginapan, katering, dan transportasi dari dan ke rumah sakit.
“Saya yakin ketika pandemi ini berakhir, pariwisata akan jauh lebih baik,” ujar Wishnutama. “Kita juga berharap pandemi ini berlalu secepatnya, dan kita akan persiapkan langkah-langkah recovery secepatnya.”
Di kesempatan yang berbeda, Founder & Chairman MarkPlus Tourism Hermawan Kertajaya, mengatakan, “Setelah semua berakhir, turis akan jalan-jalan lagi. Balas dendam setelah berbulan-bulan di rumah atau istilahnya revenge tourism. Pada saat itulah pelaku pariwisata harus memanfaatkannya,” ujar Hermawan.
KOMENTAR
0