Sukamdani Sahid: Menyongsong Kebangkitan Kedua

Friday, 22 December 17 Harry
Sukamdani Sahid
Foto: Dok. Venue

Sukamdani Sahid, pionir industri perhotelan nasional yang juga pemilik jaringan Sahid Group, meninggal dunia pada 21 Desember 2017 pukul 09.15 WIB.

Sahid Group tak mungkin dipisahkan dari sosok Sukamdani Sahid Gitosardjono. Lelaki kelahiran 14 Maret 1928 itulah pendiri dan inspirasi dari kelompok bisnis yang tak sebatas berkiprah di bidang hospitality itu. Bermula dari mendirikan PT Tema Baru, sebuah percetakan, pada 1955, bisnis Kelompok Sahid kemudian merambah ke sektor properti, perjalanan wisata, penerbitan, pendidikan, hingga rumah sakit.

Pada 1960, lulusan Akademi Perniagaan Indonesia (API) Jakarta ini mendirikan PT Sahid & Co. yang akan menjadi cikal bakal kerajaan hotelnya. Ini adalah perusahaan pertamanya yang menggunakan kata Sahid, diambil dari nama ayahnya, Sahid Djogosentono, seorang bekel (lurah) di kawasan Jetis, Sukoharjo.

BACA JUGA:   Royal Jordanian Membuka Rute Ke Indonesia

Membangun hotel di awal 1960-an, di periode kebangkrutan Orde Lama, adalah keputusan berani. Ekonomi Indonesia tengah morat-marit. “Saya menganggap justru waktunya sudah tepat. Penanaman modal tidak selalu menghendaki untung seketika, dalam waktu cepat. Saya pikir, modal ditanam sekarang, buahnya dipetik nanti,” ujar Sukamdani kala itu.

Kini, Sahid terbuka terhadap berbagai bentuk kerja sama. Mereka tak lagi merasa harus membangun—atau membeli—dan memegang 100 persen kepemilikan. Bahkan, ke depan, properti milik Sahid dapat dikelola operator lain yang dirasa lebih cocok. Dengan bersikap fleksibel, Sahid Group menargetkan dapat tumbuh cepat.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Hadirkan Pelaku Pariwisata Jepang ke Bali Untuk Uji Coba Warm Up Vacation 

Kalau selama ini di era Sukamdani Sahid dikenal sebagai rajanya hotel, di era generasi kedua, kelompok tersebut berniat melaju sebagai pemain superblok. “Sahid saat ini tengah menyongsong era kebangkitan kedua,” ujar Sukamdani.

Kiprah Sukamdani tak hanya di lingkup nasional. Pada Oktober 1970, ia terlibat pendirian Asia-Australia Hotel & Restaurant Association (AAHRA) di Singapura. Sukamdani juga pernah menjadi Ketua Umum di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) selama dua periode, yakni pada tahun 1982 hingga 1985 serta 1985 hingga 1988.