Kemenparekraf Luncurkan Santri Digitalpreneur Indonesia Agar Dapat Melek Teknologi

Thursday, 16 September 21 Bonita Ningsih

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program “Santri Digitalpreneur Indonesia” pada 13 September 2021. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan para santri untuk lebih kreatif, inovatif, dan adaptif di tengah situasi saat ini.

“Santri Digitalpreneur Indonesia” merupakan program pelatihan dan pendampingan bagi para santri dalam rangka pengembangan ekosistem ekonomi kreatif dengan melibatkan para pelaku industri sebagai mentor pembimbing. Kegiatan ini difokuskan pada lingkup ekonomi kreatif yang berfokus pada pengembangan konten digital dan pengelolaan Intelectual Property secara komprehensif sehingga bisa menghasilkan nilai tambah secara maksimal.

“Indonesia memiliki 31.385 pondok pesantren dan semuanya kita dorong perkembangan ekonomi kreatifnya melalui digitalisasi,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

Sandiaga mengatakan transformasi digital merupakan salah satu cara untuk memaknai pembangunan kemerdekaan Indonesia. Dalam era digital, berdakwah tidak lagi dilakukan secara konvensional karena digitalisasi membuka peluang komunikasi dan mampu menyediakan berbagai informasi melalui konten digital. 

BACA JUGA:   Batik Air Siap Terbang ke Silangit dari Soekarno-Hatta

“Mereka akan didorong untuk memanfaatkan teknologi yang ada misalnya dakwah melalui podcast, membuat konten film animasi yang mendidik dan menarik tanpa mengurangi esensi siar dan dakwah di dalamnya,” jelas Sandiaga.

Mengambil tema “Santri Digital Untuk Indonesia Bangkit”, para santri juga akan dibekali dengan soft skill dan berbagai keterampilan lainnya. Tak hanya mengerti atau melek dunia digital saja, para santri juga diharapkan mampu menyiapkan diri sebagai seorang entrepreneur.

“Jadi, mereka itu harus mampu memproduksi atau menjual barang-barang secara online. Para santri juga diajarkan untuk menciptakan kontan kreatif digital berkualitas, unggul, dan mampu berdaya saing dalam industri kreatif,” ucapnya lagi.

BACA JUGA:   Pendapatan Dyandra Naik Menjadi Rp1,329 Triliun pada 2023

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa “Santri Digitalpreneur Indonesia” tahun merupakan sebuah proyek uji coba untuk menyambut Hari Santri Nasional pada 22 Oktober mendatang. Oleh sebab itu, diharapkan acara ini nantinya dapat terlaksana dengan baik sehingga dapat kembali terlaksana pada tahun depan.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhamad Neil El Himam, menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan secara komprehensif tentang dunia digital. Para santri juga diharapkan dapat membangun jaringan yang luas sehingga mampu menjadi entrepreneur andal tanah air.

“Program ini juga diharapkan dapat menjadikan para santri pemain utama dalam industri kreatif yang bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia,” ujar Neil.

BACA JUGA:   Kemitraan Kemenparekraf dan KAO Indonesia Untuk Kembangkan Desa Wisata

Bagi yang ingin mendaftarkan diri dalam program ini, dapat langsung mengakses website www.santridigitalpreneurindonesia.com. Pendaftaran akan dibuka pada tanggal 13-19 September 2021 dan dilakukan finalisasi peserta pada 20 September 2021.

“Pada pilot project kali ini, kami berencana akan mengajak maksimal 550 peserta untuk mendapatkan pelatihan ini. Nantinya, pelatihan akan dilakukan secara hybrid dan akan menjadi salah satu program andalan dari Kemenparekraf,” kata Sandiaga.