Untuk mempromosikan Wakatobi agar semakin dikenal dunia, Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama pemerintah daerah Wakatobi meluncurkan Calendar of Event Wakatobi 2017. Acara peluncuran tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Saleh Lasatam, dan Bupati Wakatobi Arhawi.
Arief Yahya mengatakan bahwa Wakatobi merupakan satu dari 10 destinasi yang diprioritaskan oleh pemerintah Indonesia. “Wakatobi memiliki anugerah yang besar dengan kekayaan alam yang berpotensi. Jadi, jangan disia-siakan. Hal ini bisa menjadi kesempatan menjadikan Wakatobi sebagai destinasi wisata kelas dunia,” kata Arief.
Arief menambahkan, apabila ingin menjadi kelas dunia, maka masyarakat setempat juga perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah Wakatobi sehingga dapat siap menyambut wisatawan mancanegara. Kedua, kesiapan pembangunan bandaranya juga harus berkelas dunia sehingga ada rute penerbangan internasional. Untuk rute penerbangan Bali ke Wakatobi masih belum siap, dan diharapkan akhir tahun ini akan selesai sehingga wisatawan lebih banyak berkunjung ke sana.
“Soal akses yang masih minim tentu menjadi perhatian bersama. Bandara harus kelas dunia sudah pasti arahnya akan ke situ. Di Wakatobi nantinya akan ada penerbangan internasional, seperti bandara yang ada di Belitung,” ucap Arief.
Nur Alam, Gubernur Sulawesi Tenggara, mengatakan, sektor pariwisata tentu sangat membantu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Wakatobi memiliki kekayaan alam yang berlimpah sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan potensi sumber daya, khususnya masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.
“Peluncuran Calendar of Event ini awal kebangkitan Wakatobi untuk memperkenalkan potensi wisata unggulan Indonesia. Wakatobi memiliki atraksi dan alam yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,” kata Nur Alam.
Sementara itu, Arhawi, Bupati Wakatobi, meyakini bahwa kebijakan pemerintah pusat dan daerah tentu memiliki hubungan yang erat. Sektor pariwisata inilah yang bisa membangun perekonomian yang ada di daerah-daerah, tak terkecuali Wakatobi yang memiliki keindahan bawah laut dengan keanekaragaman hayati 850 spesies karang serta 940 spesies ikan yang teridentifikasi. Wakatobi sendiri dikelilingi 17 pulau besar.
“Tak heran Wakatobi menjadi tujuan wisata menyelam yang tidak ada batasnya dengan keindahan alam bawah lautnya. Dan dengan kalender acara ini juga diharapkan menjadikan Wakatobi sebagai ikon pariwisata kebanggaan Indonesia dan semakin banyak dikunjungi wisatawan, baik dalam maupun luar negeri,” kata Arhawi.
Arhawi menambahkan, hingga sekarang jumlah kunjungan wisman ke Wakatobi sebanyak 18.000 wisman, di antaranya dari Swedia dan Australia. Pemerintah sendiri menargetkan pada 2019 Wakatobi akan dikunjungi 500.000 wisman.
Adapun kegiatan dalam Calendar of Event Wakatobi 2017 adalah HUT Masyarakat Kecamatan Wangi-Wangi Selatan (15-20 April 2017 ), Wowine (Perempuan) Festival (17-20 Mei 2017), Festival Pulau Tomia (28-30 Juni 2017), kunjungan kapal pesiar Celedonian Sky (13 Juli 2017) yang menunjukkan Wakatobi sebagai jalur wisata cruise, Wonderful Sail 2017 (10-13 Agustus 2017) yang diikuti sekitar 50 kapal layar, Festival Sampea Liya (28-30 Agustus 2017), Festival Barata Kahedupa (15-18 September 2017), Semalam di Liya Togo (28 September 2017), Wakatobi Wave (19-22 Oktober 2017), dan diakhiri dengan HUT Wakatobi (18 Desember 2017) sebagai perayaan akhir tahun di Wakatobi.
KOMENTAR
0