Penyebaran virus corona atau COVID-19 telah meresahkan banyak pihak. Penyebaran virus yang begitu cepat ini membuat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah di Indonesia membuat kebijakan tersendiri untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dilakukan oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara beberapa tempat wisata dan festival di NTT. Hal ini terangkum dalam Surat Edaran Gubernur NTT No. BU.005/06/Parekraf/2020 Tentang Penundaan Festival dan Penutupan Sementara Wisata di NTT.
Keputusan ini dinilai cukup baik untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 karena akan mengurangi berbagai kegiatan yang mengundang keramaian banyak orang. Meskipun hingga Maret 2020 belum ada laporan pasien yang meninggal karena virus ini di NTT, pemerintah setempat akan tetap mengeluarkan keputusan ini sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19.
Penundaan festival dan penutupan sementara obyek wisata di NTT sudah berlaku sejak Maret 2020 hingga 29 Mei 2020 mendatang. Batas waktu penutupan ini akan terus ditinjau kembali sampai berada di situasi dan kondisi yang lebih baik lagi.
Pemerintah setempat akan menutup seluruh destinasi wisata, tempat hiburan, tempat rekreasi, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata di NTT. Destinasi wisata terbaik yang dimiliki NTT, yakni Taman Nasional Komodo dan Taman Nasional Kelimutu, juga harus ditutup sementara sejak 22 Maret 2020.
Kawasan taman wisata alam lingkup wilayah kerja Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Timur juga harus ditutup sementara. BKSDA NTT membawahi 12 taman wisata, di antaranya TWA Camplong, TWA Ruteng, TWA Pulau Rusa, TWA Pulang Lapang, TWA Pulau Batang, TWA Baumata, TWAL Teluk Kupang, TWL Tujuh Betas Pulau, dan TWAL Gugus Pulau Teluk Maumere.
Dalam catatan Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo, destinasi yang berada di bawah BKSDA NTT ditutup hingga 2 April 2020. Namun, melihat kondisi yang masih belum membaik, BKSDA NTT akan memperpanjang penutupan sementara 12 taman wisata yang berada di bawahnya.
Penyebaran virus corona atau COVID-19 telah meresahkan banyak pihak. Penyebaran virus yang begitu cepat ini membuat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah di Indonesia membuat kebijakan tersendiri untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dilakukan oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara beberapa tempat wisata dan festival di NTT. Hal ini terangkum dalam Surat Edaran Gubernur NTT No. BU.005/06/Parekraf/2020 Tentang Penundaan Festival dan Penutupan Sementara Wisata di NTT.
Keputusan ini dinilai cukup baik untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 karena akan mengurangi berbagai kegiatan yang mengundang keramaian banyak orang. Meskipun hingga Maret 2020 belum ada laporan pasien yang meninggal karena virus ini di NTT, pemerintah setempat akan tetap mengeluarkan keputusan ini sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19.
Penundaan festival dan penutupan sementara obyek wisata di NTT sudah berlaku sejak Maret 2020 hingga 29 Mei 2020 mendatang. Batas waktu penutupan ini akan terus ditinjau kembali sampai berada di situasi dan kondisi yang lebih baik lagi.
Pemerintah setempat akan menutup seluruh destinasi wisata, tempat hiburan, tempat rekreasi, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata di NTT. Destinasi wisata terbaik yang dimiliki NTT, yakni Taman Nasional Komodo dan Taman Nasional Kelimutu, juga harus ditutup sementara sejak 22 Maret 2020.
Kawasan taman wisata alam lingkup wilayah kerja Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Timur juga harus ditutup sementara. BKSDA NTT membawahi 12 taman wisata, di antaranya TWA Camplong, TWA Ruteng, TWA Pulau Rusa, TWA Pulang Lapang, TWA Pulau Batang, TWA Baumata, TWAL Teluk Kupang, TWL Tujuh Betas Pulau, dan TWAL Gugus Pulau Teluk Maumere.
Dalam catatan Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo, destinasi yang berada di bawah BKSDA NTT ditutup hingga 2 April 2020. Namun, melihat kondisi yang masih belum membaik, BKSDA NTT akan memperpanjang penutupan sementara 12 taman wisata yang berada di bawahnya.
KOMENTAR
0