HAM Overland de Java, Wisata Seru Di Masa Pandemi

Saturday, 28 November 20 Erwin Gumilar

Sembari memastikan kesiapan industri perhotelan dan pariwisata daerah di Kabupaten Wonosobo dan Banyumas, Himpunan Anak Media (HAM) Jakarta mempunyai cara sendiri untuk liburan aman dan nyaman di beberapa destinasi wisata di dua kabupaten tersebut.

HAM Overland de Java menjadi tema khusus bagi awak media dalam menikmati liburan di masa pandemi. HAM berkesempatan menyambangi dan merasakan keseruan berwisata di alam bebas dengan mematuhi aturan protokol kesehatan, seperti menerapkan 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak).

Arief Suharto, Ketua Himpunan Anak Media, di Hotel Dafam Wonosobo menyampaikan, HAM Overland de Java adalah tema besar menyambut perayaan HUT HAM ke-13 yang dipusatkan di Meotel Purwokerto by Dafam.

“HUT HAM ke-13 tahun ini mengambil subtema ‘Media Mengkonstruksi Industri Perhotelan & Pariwisata Pasca Pandemi Covid-19’ sekaligus ingin memastikan apakah pelaku industri perhotelan dan pariwisata di Kabupaten Wonosobo dan Banyumas telah menerapkan adaptasi kebiasaan baru,” ungkap Arief.

Ia kembali menjelaskan, dengan melihat kondisi di lapangan, beberapa awak media yang menjadi peserta ingin mengkonstruksi kembali industri perhotelan dan pariwisata dalam kesiapannya menyambut tamu dan wisatawan yang berkunjung ke dua kabupaten tersebut.

Posong Menikmati Pemandangan 8 Gunung di 1 Tempat

Usai menjalankan “ritual kecil” perayaan HUT HAM di Hotel Dafam Wonosobo, tepat pukul 03:15 WIB awak media pun melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata Posong, Desa Tlahab, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

BACA JUGA:   LEGOLAND Malaysia Hadirkan Atraksi Baru yang Lebih Berbudaya

Zunianto, pengelola Kawasan Wisata Posong, menjelaskan, Posong menjadi tempat menyaksikan matahari terbit yang lebih spesifik dan spesial dengan latar belakang delapan puncak gunung di Jawa Tengah.

Menikmati keindahan alam bebas di Posong yang mulai dibangun tahun 2019 ini setiap jam wisatawan akan menemukan pengalaman yang berbeda. “Dalam master plan kawasan wisata Posong ke depannya, wisatawan tidak hanya menikmati pemandangan matahari terbit di kaki gunung Sindoro, tapi juga matahari terbenam dari balik gunung Sumbing,” ungkap Zunianto.

Dinamakan Posong, kata Zuniyanto, adalah singkatan dari pos kosong. Karena menurut cerita, kala itu pos kosong menjadi strategi perang Pangeran Diponegoro bersama pasukannya mengusir penjajah Belanda.

“Posong berada di ketinggian 1.500 mdpl, dari sini wisatawan dapat melihat gunung Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, Telomoyo, Andong, Ungaran, dan Muria. Jadi, dapat melihat delapan gunung sekaligus,” tambahnya.

Bulan terbaik untuk menyaksikan keindahan alam di Posong ini adalah bulan Juli hingga Agustus. “Di Posong pun memiliki spot terbaik untuk memotret milkyway. Menjadi istimewa karena latar belakangnya adalah Gunung Sindoro, kemudian foreground-nya bunga tembakau, dan waktu terbaiknya itu hanya dua hari, yakni di setiap tanggal 27-29 Juli,” urainya.

BACA JUGA:   Tiga Destinasi Primadona Di Bali

Selama pandemi Covid-19, Zuniyanto mengaku jumlah kunjungan wisatawan berkurang hingga 50 persen. “Dulu sebelum Covid-19 jumlah pengunjung dalam setahun mencapai 135.000 pengunjung. Profil wisatawannya Belanda, Jerman, Malaysia, dan wisatawan lokal kerja sama dengan para travel agent dari Yogyakarta dan Borobudur,” pungkas Zuniyanto.

Menembus Kabut Kaki Gunung Slamet dengan Off-Road

Menjinakkan terjalnya medan lumpur dan jeratan akar liar hutan pinus di kaki Gunung Slamet, Batu Raden, Purwokerto, menjadi menu penutup berwisata di alam bebas yang paling mendebarkan para peserta HAM Overland de Java.

Dengan menggunakan 10 kendaraan off-road 4X4 yang bekerja sama dengan Palawi Risorsis, siang itu awak media dibawa menerabas “beton” pinus. Kabut tipis di sepertiga rute yang harus diselesaikan menjadi panorama yang mengagumkan.

Sista dari Palawi Risorsis mengatakan, Safari Adventure menawarkan wisata off-road dengan tiga paket, yakni fun, middle, dan extreme. Untuk jalur fun dan middle dimulai dari gerbang wanawisata Palawi hingga safari see to sky.

Paket off-road ini dibuat berdasarkan tingkat kesulitan dan jarak tempuh. Jika datang bersama keluarga direkomendasikan mengambil paket yang fun dan maksimal middle. Dengan paket ini wisatawan dapat menikmati pemandangan gunung Slamet dan Kota Purwokerto seperti di atas langit.

Sebelumnya, peserta HAM Overland de Java ditawari oleh Bupati Purwokerto Achmad Husein saat talk show bersama HAM di Meotel (24/11/2020) untuk mendapat pengalaman seru dengan off-road di kaki gunung Slamet.

BACA JUGA:   Lembang, Sajian Pelengkap Kota Kembang

“Untuk mendapatkan pengalaman yang seru di Purwokerto, saya tawarkan untuk off-road di Palawi Risorsis dengan mengambil jalur extreme. Saya sediakan 10 mobil jip khusus off-road buat HAM,” ujar Achmad.

Dengan penuh antusias, peserta HAM Overland pun menerima tawaran dari Bupati untuk off-road dengan jalur extreme yang memiliki jarak 12 kilometer dengan waktu tempuh 3 jam.

Pada kenyataannya, keseruan off-road di alam bebas ini ditempuh dengan waktu lebih dari 4 jam. Rintangan banyak ditemukan oleh off-roader, mulai dari mobil yang mogok hingga tidak sanggup menaklukkan medan yang akhirnya harus diderek dengan mobil peserta lainnya.

“Ini pengalaman off-road yang paling menyerukan dari yang pernah saya ikuti. Selain rutenya yang panjang dan waktu tempuh yang lama, medannya pun lebih menantang dari yang pernah saya alami,” ujar Ardian, General Manager Hotel Dafam Pekalongan yang menjadi salah satu peserta dari HAM Overland de Java.