Mencicipi Kehidupan Desa di Kota Semarang

Tuesday, 07 November 17 Harry
Kegiatan di desa wisata

Sebagai destinasi wisata, Semarang terkenal dengan keragaman kuliner dan peninggalan-peninggalan masa lalu, mulai dari jejak pendaratan Laksamana Cheng Ho hingga kawasan wisata kota lama yang memamerkan bangunan-bangunan peninggalan zaman kolonial. Dua potensi tersebut menjadi kekuatan sektor pariwisata Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tersebut.

Selain wisata andalan itu, Kota Lumpia ini juga menawarkan wisata pedesaan yang mengajak wisatawan berbaur dengan masyarakat sekaligus ikut dalam aktivitas pertanian, seperti berkebun, menanam padi, belajar kesenian, hingga membuat makanan tradisional. Ada tiga desa wisata yang tengah dikembangkan Semarang sebagai daya tarik wisata, yakni Kelurahan Kandri (Desa Wisata Kandri), Kelurahan Nongkosawit (Desa Wisata Nongkosawit), dan Kelurahan Wonolopo (Desa Wisata Wonolopo).

Masdiana Safitri, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, mengungkapkan, desa-desa wisata tersebut semakin memperkaya Semarang sebagai destinasi wisata. “Posisi Semarang sangat strategis dan accessible untuk dikunjungi wisatawan karena memiliki bandara, pelabuhan laut, dan jalan tol untuk moda transportasi seperti pesawat, kapal laut, kapal pesiar, kereta api, dan bus. Keunggulan lain, memiliki pantai dan pegunungan, ada juga perkotaan yang dapat digunakan untuk city tour. Desa wisata semakin melengkapi pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Semarang,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Pulau Sepa, Alternatif Destinasi Wisata Akhir Pekan

Paket wisata Desa Wonolopo dikemas dalam paket wisata sehat. Paket ini dibuat mulai dari paket wisata satu hari hingga paket menginap di desa. “Paket wisata di Wonolopo kami namakan paket wisata sehat. Aktivitas wisata yang kami tawarkan di sini sarat dengan nilai pendidikan karena mengajak wisatawan mengenal kehidupan dan aktivitas masyarakat desa,” kata Sumitri, Sekretaris Pokdarwis Desa Wisata Wonolopo.

Aktivitas wisata yang ditawarkan di sini antara lain mengenal proses pembuatan jamu tradisional. Di Desa Wisata Wonolopo sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai pedagang jamu tradisional. “Untuk paket satu hari, biasanya tamu diajak membuat jamu beras kencur. Proses dimulai dari menumbuk bahan, memasak, kemudian menikmati jamu hasil buatannya sendiri,” terang Sumitri.

river tubing di desa wisata

Selain itu ada juga wisata agro. Wisata ini mengajak wisatawan mengenal berbagai jenis tumbuhan. “Wisata agro dimulai dengan berkunjung ke kebun salak untuk memanen, kemudian ke kebun durian dan gaharu untuk diajak mengenal berbagai jenis tanaman durian dan gaharu. Selanjutnya ke kebun yang menanam berbagai tanaman buah, seperti manggis, duku, dan rambutan. Wisata agro diakhiri dengan belajar membuat media tanam untuk menanam jamur,” jelasnya.

BACA JUGA:   Pemandian Air Panas Alami Di Kaki Gunung Kerinci

Aktivitas wisata lainnya yang ditawarkan Wonolopo adalah belajar membuat kerajinan tangan dari kain perca menjadi berbagai macam produk, seperti bros dan ikat rambut. Sebagai penutup, wisatawan akan diajak belajar kesenian tradisional. “Sesi belajar karawitan biasanya paling lama karena wisatawan sangat antusias dan betah berlama-lama belajar memainkan alat musik,” jelas Sumitri.

Desa Wisata Kandri juga menawarkan wisata agro. Namun, ada sedikit perbedaan, Desa Kandri memiliki paket wisata menanam padi. “Kami sudah menyediakan lahan khusus untuk paket wisata menanam padi. Selain itu, ada Omah Pintar Petani: tempat budi daya ikan. Di sini wisatawan dapat belajar cara membudidayakan ikan,” terang Syaeful Ansor, Ketua Kelompok Sadar Wisata Pandanaran Desa Wisata Kandri.

Menurut Syaeful, pada akhir pekan wisatawan yang berkunjung didominasi oleh rombongan sekolah. Sementara pada hari kerja mayoritas pengunjungnya dari perusahaan-perusahaan swasta di Semarang dan sekitarnya. Untuk kalangan korporasi biasanya lebih banyak memilih paket kunjungan industri, yakni paket wisata mengenal cara pembuatan makanan tradisional, kerajinan tangan, dan membatik. “Untuk makanan tradisional, kami ajak mereka tur ke Kampong Telo untuk melihat dan belajar pembuatan makanan berbasis ketela dan umbi-umbian,” terang Syaeful. Desa Kandri juga menawarkan wisata petualangan yang menarik, yakni river tubing.

Aktivitas wisata di Desa Wisata Nongkosawit juga tidak jauh dari kegiatan agraris. Nongkosawit memiliki beberapa paket menarik yang dapat dicoba wisatawan, seperti tur satu hari, bersosialisasi, tur sepeda ontel, dan kemah bersama. Beberapa aktivitas yang ditawarkan Nongkosawit di antaranya belajar memerah susu sapi, menari tarian tradisional kuda lumping, bermain gamelan, membatik, membuat wayang suket, dan kerajinan batu akik.