Kabupaten Magelang terkenal dengan wisata Candi Borobudur yang menjadi salah satu keajaiban dunia. Wisatawan yang datang ke kabupaten Magelang mayoritas akan mengunjungi Candi Borobudur sebagai destinasi wisatanya.
Iwan Sutiarso, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang, mengatakan, selama ini wisatawan yang datang ke Magelang mayoritas ke Candi Borobudur, yakni sekitar 60 persen dari total keseluruhan wisatawan di Kabupaten Magelang.
“Tahun lalu total ada 6,4 juta wisatawan datang ke Kabupaten Magelang. Borobudur di angka 4 juta,” kata Iwan saat ditemui di acara Media Gathering Biro Komblik Kementerian Pariwisata di Kabupaten Magelang.
Melihat potensi tersebut, pemerintah daerah setempat membuat berbagai kegiatan dan atraksi di sekitar Candi Borobudur. Selain itu, pemda juga melakukan banyak kegiatan untuk mengeksplor daerah-daerah yang berada di kawasan Candi Borobudur, salah satunya ialah dengan membentuk desa wisata di sana.
“Berbicara Borobudur tidak melulu tentang candi. Ada beberapa tempat lainnya yang berada di sekitar kawasan Candi Borobudur,” ungkap Iwan.
Untuk menyinggahi desa wisata, wisatawan tentunya memerlukan moda transportasi sebagai pendukungnya. Untuk itu, pemda membuat Jelajah Wisata Borobudur dengan menggunakan andong atau sepeda. Keduanya dapat digunakan untuk berkeliling ke desa-desa wisata kawasan Borobudur hingga berkunjung ke home industry untuk melihat proses pembuatan suvenir.
Antusiasme wisatawan untuk menjelajah wisata menggunakan andong dan sepeda ternyata cukup tinggi. Terbaru, pemda membuat jelajah wisata dengan menggunakan mobil VW Cabrio atau biasa disebut VW Safari. Menurut Iwan, safari VW merupakan ikon terbaru yang dimiliki Candi Borobudur untuk mengajak para wisatawan berkeliling di kawasan candi.
Wisata savari VW baru dilaksanakan pada akhir 2017 silam. Kendati masih terbilang baru, saat ini safari VW menjadi tren wisata paling hits di Kabupaten Magelang, khususnya di Candi Borobudur. Hal ini dikarenakan mobil VW dianggap transportasi paling efektif untuk menghubungkan destinasi satu ke destinasi yang lain.
“Kalau naik andong dan sepeda ‘kan kecil sekali lingkupnya, tidak bisa membawa banyak orang di dalamnya. Tapi, kalau VW bisa mengangkut 4 orang,” ujar Iwan.
Kehadiran safari VW dinilai Iwan sangat potensial untuk mendukung wisata di kawasan Candi Borobudur. Bahkan, saat ini sudah ada kurang lebih 70 mobil VW cabrio yang dioperasikan untuk membawa wisatawan yang datang ke sana.
“Saya lihat prospeknya sangat baik karena orang yang datang ke sini ‘kan sangat banyak. Misal, mereka datang pakai bus, tidak mungkin bisa dilalui semuanya dengan bus, makanya dibutuhkan transportasi lain,” imbuhnya.
Khoirul Muna, salah satu pemilik dan pengemudi safari VW, mengatakan, saat ini antusias wisatawan sangat baik dengan kehadiran alat transportasi baru ini. Setiap harinya, selalu ada tawaran dari wisatawan untuk menjelajah kawasan Candi Borobudur menggunakan safari VW.
“Setiap hari pasti ada tawaran untuk trip. Tapi memang kita jalannya digilir karena armada kita yang cukup banyak. Bisa dua kali jalan dalam satu hari, tergantung trip yang dipilih,” kata Khoirul.
Untuk menikmati safari VW, wisatawan dikenakan biaya sewa Rp350.000 hingga Rp1 juta per armadanya. Harga tersebut tergantung dari jenis trip yang dipilih, yakni short, medium, long, dan one day.
“Kebanyakan yang menyewa ini saat ada acara gathering, mau dari family gathering atau yang diadakan oleh perusahaan-perusahaan,” ujar Khoirul.
KOMENTAR
0