Kehadiran teknologi telah mengubah interaksi sosial bagi masyarakat, khususnya kalangan muda di Indonesia. Berbagai tantangan juga akan terus dihadapi dengan adanya teknologi sehingga memengaruhi kehidupan generasi muda Indonesia secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu, Dyandra Promosindo dan We The Youth kembali menyelenggarakan No Sleep For Weekend Online Conference 2.0. Acara ini menghadirkan sebuah ruang diskusi virtual bagi anak muda dengan topik mengenai harapan dan optimisme terhadap industri kreatif Indonesia selama masa pandemi COVID-19. Topik tersebut akan dibahas dari sudut pandang pemerintah, akademisi, hingga praktisi sebagai unit usaha maupun individu.
Mengangkat tema “Where the Present and Future Collide”, No Sleep For Weekend 2.0, diharapkan dapat memberikan optimisme bagi pelaku industri kreatif di Indonesia, terutama bagi orang muda yang baru memulai kariernya. Mereka dituntut untuk merealisasikan imajinasi agar tetap produktif menghasilkan karya meskipun berada di tengah pandemi. Hingga akhirnya, harapan besar muncul setelah pemerintah memulai program vaksinasi bagi pelaku industri kreatif di Indonesia.
Ratu Dyah Ayu Widyaswari, Executive Director of We The Youth, mengatakan bahwa sejak awal pandemi dampak kesehatan dan non kesehatan pada anak muda sudah terbukti signifikan. Anak muda dinilai memiliki peran yang besar terkait pemahaman umum, dampak-dampak pandemi, serta menciptakan solusi penting terhadap respons pandemi COVID-19.
Oleh sebabnya, No Sleep For Weekend Online Conference 2.0 hadir sebagai wadah terbaik untuk menyuarakan pendapat para anak muda Indonesia. Apalagi, menurutnya, anak muda menjadi populasi terbesar di Indonesia dan mengungguli rata-rata jumlah orang muda yang berada di negara lainnya.
“Maka dari itu, orang muda Indonesia diharapkan mampu membuktikan kemampuan mereka di tengah pandemi ini dengan tetap menjadi kontributor utama dari bonus demografi di Indonesia,” ujar Widyaswari.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno dalam sesi keynote speech mengatakan bahwa populasi Indonesia saat ini didominasi oleh usia 17-35 tahun. Terdapat lebih dari 50 persen populasi Indonesia yang masuk dalam usia tersebut dan biasa disebut sebagai bonus demografi.
“Bonus demografi ini adalah satu hal yang perlu kita manfaatkan. Mari kita pastikan bahwa justru pandemi ini dapat mengakselerasikan proses kita menjadi negara maju,” Sandiaga menambahkan.
Untuk itu, Sandiaga akan terus mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang melibatkan orang-orang muda di Indonesia. Menurutnya, acara ini memiliki tujuan mulia, yaitu meningkatkan wawasan dan kreativitas orang muda serta meningkatkan ekosistem kreatif di Indonesia melalui forum diskusi beserta sesi interaktif di dalamnya.
“Melalui acara ini juga kami harap tercipta diskusi yang menghasilkan pemikiran serta solusi-solusi baru yang bermanfaat bagi perumusan kebijakan-kebijakan pemerintah, dunia usaha, bisnis dan komunitas,” ucap Sandiaga.
No Sleep For Weekend 2.0 hadir secara virtual pada tanggal 30 April 2021 dan diikuti oleh lebih dari 900 peserta terdaftar. Abynprima Rizki, Convention Manager Dyandra Promosindo, mengungkapkan para peserta hadir dari lokasi yang berbeda-beda dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Meskipun digelar secara virtual, kami harap seluruh peserta tetap bisa meningkatkan kapasitas diri sekaligus membangun jejaring sosial. Semoga setelah acara ini berakhir, mereka dapat menambah pengalaman dan ilmu baru dari para pembicara yang hadir di sini,” ujar Abynprima.
Para pembicara yang hadir dalam acara ini di antaranya adalah Sirin Farid Stevy selaku seniman dan musisi, Aditya Gumay sebagai sutradara di Indonesia, serta Morgan Oey yang bekerja sebagai aktor di Indonesia. Kesuksesan acara No Sleep For Weekend 2.0 juga tak lepas dari Permata Bank sebagai official bank partner.
KOMENTAR
0