Kadin Indonesia bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Keuangan, hingga Kementerian Hukum dan HAM tengah menggelar Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF). Pameran katalog elektronik ini telah dibuka untuk umum sejak tanggal 3 Agustus dan akan berakhir pada 5 Agustus 2023 di JIExpo Kemayoran Jakarta.
ICEF hadir untuk mendorong optimalisasi belanja produk dalam negeri (PDN) oleh instansi kementerian, lembaga, jajaran pemerintahan provinsi, kota, kabupaten yang menggunakan APBN dan APBD lewat penggunaan katalog elektronik (e-katalog). Merujuk pada hal tersebut, ICEF 2023 mengambil tema “Merdeka Belanja Produk Dalam Negeri” dengan tagline “Menjadi Pahlawan di Negeri Sendiri dengan Belanja PDN”.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan, mengatakan gelaran ICEF 2023 merupakan langkah konkret pihaknya dalam mendukung penguatan ekonomi Indonesia yang lebih efisien, transparan, dan inklusif. Melalui sistem e-katalog, Kadin Indonesia, terus berpartisipasi dan berkolaborasi untuk mencapai target transaksi Rp500 triliun pada 5 juta produk pada tahun 2023.
“Untuk mencapai target tersebut, kami melibatkan 10.000 pengguna E-Katalog, 546 Pemerintah Daerah, dan 34 Kementerian,” ujar Yukki.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, sempat mengatakan bahwa pemerintah terus mengawal realisasi komitmen pemanfaatan APBN dan APBD untuk belanja produk dalam negeri (PDN). Pemerintah terus melakukan evaluasi dan perbaikan sistem untuk mencegah praktik korupsi, antara lain dengan pengadaan barang dan jasa di kementerian/lembaga melalui katalog elektronik.
Berdasarkan data yang dirilis LKPP, saat ini jumlah produk yang sudah masuk dalam penayangan katalog elektronik mencapai 5.611.676 produk. Menurut Jokowi, semakin banyak penyedia yang masuk ke dalam katalog elektronik, maka pasar akan semakin kompetitif.
Namun, Jokowi menegaskan bahwa produk tersebut jangan hanya masuk katalog elektronik tapi juga harus dibeli oleh pemerintah. Terlebih, saat ini pemerintah telah menetapkan target pembelian produk dalam negeri hingga 95% persen.
Melihat kondisi tersebut, Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi, menegaskan akan mengawal perintah Presiden Jokowi dalam hal peningkatan produk dalam negeri. Oleh sebabnya, pihaknya terus mendorong pengoptimalan penggunaan katalog elektronik dan menyiapkan sejumlah upaya lain untuk mendongkrak peningkatan produk dalam negeri.
Ia mengatakan, saat ini LKPP bersama Govtech Procurement Telkom tengah melakukan reformasi digital dengan mengembangkan platform katalog elektronik versi terbaru. Platform terbaru ini akan memberikan transparansi yang jelas dalam pengadaan barang dan jasa melalui katalog elektronik.
Nantinya, masyarakat akan diberikan akses untuk memantau data kebutuhan, harga serta penyedia barang dan jasa. Dengan tujuan agar pengadaan barang dan jasa pemerintah semakin terbuka, tercatat, dan terintegrasi.
“Kami LKPP sangat membuka diri, ada pasar yang luas untuk pelaku UMK-Koperasi dari transaksi APBN/APBD. Oleh sebabnya, melalui acara ini kita dorong transaksinya lewat katalog elektronik. Terlebih saat ini kami sedang membangun platform baru dari katalog elektronik. Apa manfaatnya? Anda bisa bertransaksi dengan K/L/PD, transaksi yang transparan, efektif, dan bisa meningkatkan kualitas dan pembelian PDN,” jelas Hendi.
Direktur Satue Event selaku event organizer ICEF 2023, Bambang Setiawan, mengatakan ICEF 2023 diikuti 106 peserta pameran dari berbagai sektor usaha. Beberapa di antaranya adalah kesehatan, fasilitas publik, peralatan perkakas, kendaraan. Lalu ada telekomunikasi, alat kantor, fashion, makanan dan minuman, teknologi, obat, alat keamanan dan safety, hingga jasa tenaga kerja.
Ratusan peserta tersebut menempati area seluas 2.908 meter persegi selama tiga hari mulai pukul 10.00 hingga 17.00 WIB. Pelaku usaha dan buyer pemerintahan akan saling berinteraksi serta bernegosiasi melalui serangkaian acara yang telah disiapkan pihak penyelenggara. Misalnya saja seminar, temu bisnis (business matching), konsultasi, workshop, bimbingan teknis, serta talkshow.
“Melalui temu bisnis tahap VI yang digelar dalam ICEF ini dapat membantu memberikan kemudahan bertransaksi serta tentunya peningkatan belanja produk dalam negeri,” ucap Bambang.
KOMENTAR
0