Delegasi Indonesia kembali berpartisipasi pada Jeddah International Trade Fair (JITF) 2019 yang digelar di Jeddah Centre for Forums & Events, Jeddah, Arab Saudi. Pameran multisektor yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 18 hingga 20 Desember 2019 tersebut diikuti 250 peserta dari berbagai negara, seperti Mesir, Tiongkok, India, Pakistan, Korea Selatan, Maroko, Uni Emirat Arab, dan Malaysia.
Keikutsertaan Indonesia kali ini merupakan kerja sama Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan dengan Konsulat jenderal Republik Indonesia Jeddah dan Indonesian Trade Promotion Center Jeddah. Indonesia menghadirkan paviliun dengan luas area 135 meter persegi yang menampilkan produk pertanian (buah-buahan, sayur, kopi, bumbu, gaharu, briket, minyak esensial, kemenyan), makanan dan minuman, kosmetik, balsam, minyak gosok, pakaian, tekstil, serta popok dewasa.
“Penyelenggaraan JITF tahun ini menjadi indikator dalam mengeksplorasi peluang bisnis di Arab Saudi dan Kawasan Teluk. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi tempat yang ideal bagi pelaku usaha untuk menampilkan produknya di kancah internasional,” ungkap Dody Edward, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN).
Dody mengatakan, partisipasi Indonesia pada Jeddah International Trade Fair bertujuan meningkatkan ekspor ke Arab Saudi dan memanfaatkan pasar Arab yang unik.
“Besarnya pangsa pasar jemaah haji dan umrah merupakan peluang besar bagi produk Indonesia,” ujar Dody.
Transaksi yang dihasilkan dari partisipasi di Jeddah International Trade Fair adalah sebesar Rp129 miliar dengan produk yang paling banyak diminati adalah pisang, kemenyan, kopi, arang, dan briket.
Dalam pameran tersebut juga diselenggarakan rangkaian kegiatan berupa business matching dinner yang digelar di Wisma Konsulat Jenderal RI Jeddah, Arab Saudi, pada 21 Desember 2019. Kegiatan yang mempertemukan para pelaku usaha Indonesia dengan pelaku usaha Arab Saudi ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mengoptimalkan kegiatan promosi sehingga mendorong terjadinya transaksi pasca-pameran.
Kegiatan business matching dinner dihadiri oleh 115 orang yang terdiri dari para pelaku usaha Kerajaan Arab Saudi dan sebanyak 18 orang dari Indonesia yang menawarkan produk pertanian, kosmetik, fashion, dan tekstil. Kegiatan ini menghasilkan potensi penjualan sebesar Rp106 miliar sehingga total transaksi yang tercipta adalah sebesar Rp235 miliar.
Arab Saudi merupakan mitra dagang Indonesia dengan nilai transaksi sebesar US$6,1 miliar pada 2018. Pada periode Januari-September 2019, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar US$3,8 miliar. Nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi sebesar US$1,1 miliar pada periode Januari-September 2019 atau meningkat sebesar 22,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Produk utama ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi antara lain kendaraan bermotor, kelapa sawit dan turunannya, tuna, ban pneumatik baru, saus dan olahannya, kertas, kertas karton, dan arang kayu.
KOMENTAR
0