IPA Convention and Exhibition 2017 Dorong Industri Migas yang Lesu

Monday, 15 May 17 Ahmad Baihaki
IPA Convention and Exhibition 2017
Foto: Venuemagz/Ahmad

Untuk mendorong kembali industri minyak dan gas di Indonesia, Indonesian Petroleum Association (IPA) kembali menyelenggarakan IPA Convention and Exhibition yang mengangkat tema “Accelerating Reform to Re-Attract Investment to Meet The Economic Growth”. IPA Convention and Exhibition merupakan ajang pameran migas terbesar di Indonesia yang diselenggarakan bekerja sama dengan Dyandra Promosindo. Acara ini akan diadakan pada 17 hingga 19 Mei 2017 di Jakarta Convention Center.

Christina Verchere, Presiden IPA, mengatakan, minyak dan gas di Indonesia maupun di dunia memang sedang dalam keadaan lesu. Kehadiran IPA Convention and Exhibition ingin menjawab permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi. Para pelaku dan pakar di industri minyak dan gas akan bertemu di satu atap.

BACA JUGA:   Sincere Foundation Luncurkan Video Clip Music Perdana

“Untuk industri minyak dan gas memang dalam keadaan prihatin. Dampaknya di daerah-daerah penghasil minyak sehingga aktivitas pun juga menurun. Jadi, terlihat jelas ekonomi menjadi melambat. Kita ingin dengan kondisi seperti ini mendapatkan jalan keluar dan pelaku industri bisa memperluas jaringan sehingga bisa memulihkan kembali industri migas ini,” kata Christina.

Michael Putra, Chairman IPA 2017, menyatakan, yang membedakan IPA dengan tahun sebelumnya ada tiga hal yang utama. Pertama, dalam enam bulan terakhir ini di konvensi nantinya IPA memberikan informasi mengenai kebijakan baru tentang migas. Kedua, pada konvensi itu untuk pertama kali mencoba memfokuskan pada multiplier effect di industri migas. Ketiga, mengundang dan bekerja sama dengan asosiasi ahli profesi di industri migas.

BACA JUGA:   Melalui KoSan Virtual Dyandra Promosindo Umumkan Pencapaiannya di Tahun 2020

“Yang menarik di tahun ini adalah dari pihak IPA ingin mencoba menggali permasalahan-permasalahan lebih dalam. Selain itu, untuk mengatasi industri migas yang sedang lesu di Indonesia, semoga industri migas mendapatkan jalan keluar menghadapi masalah yang sedang terjadi,” kata Michael.

Michael menambahkan, penyelenggaraan IPA Convention and Exhibition tahun ini berkurang jumlah pesertanya maupun negara yang turut berpartisipasi, sebab memang dari kondisi industri migas saat ini. Jumlah pesertanya apabila dikomposisikan 65 persen dari lokal dan 35 persen peserta internasional.

BACA JUGA:   Wonderful Indonesia Menggandeng Dunia Pendidikan Pariwisata

Perhelatan The 41th IPA Convention and Exhibition 2017 ini diikuti 127 perusahaan dari 10 negara, di antaranya Singapura, Malaysia, Australia, Inggris, dan Kanada. Pada konvensi ini juga akan ada 119 presentasi teknis, dan ditargetkan akan dikunjungi 20.000 pengunjung serta 1.500 delegasi. Pada tahun lalu, IPA Convention and Exhibition dihadiri 161 perusahaan, 116 presentasi teknis, dikunjungi 21.505 pengunjung, dan dihadiri 1.800 delegasi dari 19 negara.