Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Tourism Day (WTD) 2024 dan juga International Conference on Community Service (ICCS) 2024. Ajang internasional ini akan digelar pada tanggal 27 September 2024 di Institut Pariwisata Trisakti, Jakarta.
Acara ini berhasil digelar di Indonesia atas inisiasi dari Yayasan Hari Pariwisata Dunia Indonesia yang bekerja sama dengan PATA Indonesia Chapter. Tahun ini, keduanya mengusung tema besar “Tourism and Peace” dengan subtema “Promoting World Peace Through Community Engagement in Sustainable Tourism”.
“Sejak dulu kami sudah sangat tertarik dengan World Tourism Day, tetapi, kenapa Indonesia belum pernah menjadi tuan rumah. Akhirnya, tahun 2016 saya berunding dengan teman-teman bagaimana caranya membawa WTD ke Indonesia dan akhirnya kami putuskan untuk mendirikan Yayasan Hari Pariwisata Dunia Indonesia,” jelas Martinus Johnnie Sugiarto, Founder World Tourism Indonesia di Jakarta.
Penyelenggaraan tahun ini akan diisi oleh berbagai seminar yang menghadirkan narasumber dari para penggiat pariwisata, akademisi, dan Dirjen Kemendes. Oleh sebabnya, acara ini mendapatkan dukungan dari para pentahelix seperti asosiasi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
Dukungan tersebut dibuktikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang ikut membantu mempromosikan acara WTD dan ICCS 2024. Salah satu promosi yang diberikan dalam bentuk publikasi acara melalui “The Weekly Brief With Sandi Uno”, yang telah digelar rutin setiap minggunya secara hybrid.
“Saya berterima kasih sekali World Tourism Day 2024 tahun ini akan disandingkan dengan International Conference on Community Service 2024. Informasi yang saya dapat hingga saat ini sudah ada 200 peserta yang akan menghadiri acara tersebut,” ujar Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, saat menghadiri “The Weekly Brief With Sandi Uno” pada 9 September 2024.
Wakil Rektor 3 Bidang Kerja Sama dan Pemasaran Institut Pariwisata Trisakti, Novita Widyastuti, mengatakan bahwa acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pariwisata yang memiliki peran penting. Melalui pariwisata, masyarakat setempat bisa merasakan banyak keuntungan terutama meningkatkan perekonomian daerahnya.
“Acara ini diharapkan dapat meningkat pariwisata lokal dan juga meningkatkan pariwisata yang berkelanjutan. Apalagi, saat ini pandemi sudah mereda sehingga pariwisata sudah berjalan normal. Hal ini bisa kita lihat di sejumlah desa wisata sudah mulai banyak kunjungannya,” ucap Novita.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, mengatakan tujuan acara ini sudah sejalan dengan tema di RPJMN Kemenparekraf yaitu mencapai pariwisata berkelanjutan dan berkualitas. Vinses menjelaskan, dalam mencapai pariwisata berkelanjutan dibutuhkan empat pilar yang mencakup ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
“Tapi untuk berkualitas memang kita butuh akademisi, sumbangan pemikiran yang inovatif untuk mengembangkan SDM unggul, agar ke depan pariwisata ini betul-betul memberikan dampak yang tepat bagi masyarakat. Jadi kalau akademisi Indonesia aktif melakukan riset, membuat kajian, seminar kita juga bisa mempunyai potensi untuk congress tingkat dunia,” ujar Vinsensius.
KOMENTAR
0