Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersama Ditali Cipta Kreatif kembali menggelar Front Row Paris untuk kelima kalinya pada tanggal 7 September 2024. Acara yang digelar setiap tahun ini akan diselenggarakan di auditorium bersejarah yang dibangun pada 1865 yaitu Salle Wagram, Kota Paris, Perancis.
“Kenapa Paris karena di sana merupakan pusat mode terbesar di dunia. Dengan menggelar acara ini, kita ingin mendapatkan dampak dari kekuatan Paris untuk fesyen di Indonesia,” kata Ali Charisma, Advisory Board IFC, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Setiap tahunnya, Front Row Paris, mengedepankan pemasaran produk fesyen Indonesia ke pasar Eropa yang memegang peran penting terhadap industri fesyen dunia. Front Row Paris ditargetkan sebagai pintu masuk bagi desainer dan jenama fesyen Indonesia untuk menjaring buyer mancanegara, khususnya Eropa.
Oleh sebabnya, Front Row Paris, dimanfaatkan untuk memperkenalkan fesyen Indonesia secara utuh mulai dari jenis modest dan juga yang konvensional. Dengan demikian, target pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu sentra fesyen dunia dapat segera tercapai.
Front Row Paris akan menampilkan karya dari 10 desainer dan jenama Indonesia dengan latar kemewahan dari bangunan historis Salle Wagram. Karya-karya tersebut akan ditampilkan secara bertahap dalam dua slot berdasarkan jenis koleksi yang dihadirkan.
“Jadi, kami akan gelar dua kali fashion show yang pertama untuk koleksi modest fashion dan slot malamnya koleksi konvensional. Pembagian waktu ini sudah kami lakukan sejak dua tahun belakangan ini,” Ali menambahkan.
Karya yang ditampilkan dirancang sesuai tren global yang dipadukan dengan sentuhan identitas budaya Indonesia. Tak hanya itu, konsep sustainable fashion juga masih menjadi kekuatan produk fesyen Indonesia yang ditampilkan dalam Front Row Paris.
10 desainer dan jenama fesyen Indonesia yang berpartisipasi dalam acara ini adalah Ali Charisma, Deden Siswanto, Lenny Agustin, Gregorius Vici x Lucent Skincare, Sofie, Testimo by SB x Jims Honey, dan A3 Studio, jenama asal Paris, serta siswa sekolah mode.
Acara ini juga mengajak partisipan dari Binus University dan BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud RI. Peserta didik di bawah Kemendikbud yang berkesempatan hadir dalam acara internasional ini berasal dari SMKN 8 Makassar, SMKN 6 Padang, dan SMKN 1 Kendal.
“Tahun ini kita banyak kegiatan dan juga bekerja sama dengan pemerintah, pendidikan, serta UMKM. Ini menjadi bentuk komitmen IFC untuk memperkenalkan industri fesyen Indonesia ke dunia,” ujar Lenny Agustin, National Chair IFC.
Rangkaian kegiatan yang dapat dinikmati selama Front Row Paris berlangsung adalah fashion showcase, exhibition, dan business matching. Melalui kegiatan tersebut diharapkan Front Row Paris tahun ini lebih ramai dikunjungi oleh para stakeholder, buyer, media, dan influencer di Eropa.
Lebih dari itu, acara ini juga ditargetkan dapat membuka transaksi bisnis jangka panjang melalui Business to Business (B2B) maupun Business to Consumer (B2C). Desainer dan jenama asal Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapatkan pembeli internasional terutama dari Eropa.
Ali optimistis target tersebut dapat tercapai di tahun ini karena Front Row Paris 2024 kedatangan 50 buyer dari luxury department store ternama di Paris yaitu Printemps Haussman. Kehadiran puluhan buyer tersebut memiliki potensi untuk menghadirkan kerja sama bisnis bagi desainer maupun jenama asal Indonesia.
Pada pelaksanaan Front Row Paris 2024 juga kembali didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris. Dukungan yang dilakukan adalah menggaungkan keunggulan fesyen Indonesia ke pasar global melalui Eropa yang memiliki dua kota pusat mode dunia.
KOMENTAR
0