Indonesia Fashion Chamber bersama Dyandra Promosindo selaku pelaksana acara kembali akan menyelenggarakan acara Muslim Fashion Festival (MUFFEST) Indonesia pada 6-9 April 2017 di Jakarta Convention Center. MUFFEST 2017 ini juga menggandeng community partner HijabersMom Community dan Hijabers Community.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, acara ini ditargetkan akan menjadi barometer fashion muslim dunia. Selain itu, acara ini juga bertujuan meningkatkan kualitas produk muslim Indonesia agar dapat berkualitas global.
Pada MUFFEST 2017 akan ada serangkaian peragaan busana yang menampilkan keragaman karya desainer dan merek fashion muslim indonesia sesuai tren busana muslim 2017-2018. Dengan mengangkat tema “Smart, Young & Ethical Generation“, MUFFEST 2017 tidak hanya memberi kesempatan bagi desainer senior, tapi juga bagi desainer muda sebagai generasi penerus untuk menawarkan warna baru dalam industri busana muslim di indonesia. Beberapa desainer dan merek yang akan menampilkan karyanya antara lain Irna La Perle, Deden Siswanto, Rani Hatta, Annisa Hasibuan, Shafco, DAUKY, Elzatta Hijab, ZYRA Syar’i by Najua Yanti, dan Aira Wedding by Nina.
MUFFEST 2017 juga menyediakan area pameran yang menampung sekitar 200 desainer atau merek busana muslim. Pameran tersebut memperkuat konsep B2C sekaligus mengarah pada konsep B2B untuk konsumen retail maupun buyer dalam dan luar negeri.
Selain itu, pada MUFFEST 2017 juga akan ada talk show, seminar, dan kompetisi, antara lain seminar Indonesia Trend Forecasting 2017/2018 bertema “Grey Zone” yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif, talk show “Istanbul The Global Modest Fashion Gate of Indonesia“, talk show tentang entrepreneurship, beauty competition oleh Wardah, talk show “Sarung is My New Denim”, dan shopping race with Selebgram.
“Produk fashion kita harus terbesar di Asia, bahkan dunia, sebab market kita juga besar. Kementerian Pariwisata bertugas melakukan promosi. Kita juga banyak event-event promosi wisata di dalam negeri, kita punya stan yang bisa dipakai untuk promosi,” ujar Tazbir, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata.
Daswar Marpaung, Direktur Dyandra Promosindo, mengatakan, pihaknya menargetkan acara ini akan dikunjungi 50.000 orang dengan target transaksi Rp30 miliar.
Penulis: Harry Purnama
KOMENTAR
0