Kampanye sustainable fashion di Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2020 terus digalakkan. Untuk itu, para pelaku industri fashion muslim di Indonesia yang juga sebagai peserta pameran diminta untuk mendukung kampanye ini dengan membuat sebuah produk yang berkelanjutan.
Acara yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber dan Dyandra Promosindo ini menghadirkan 400 peserta pameran yang terdiri dari produk pakaian muslim, aksesori muslim, dan barang pendukung lainnya. Seluruh peserta diminta untuk menghadirkan produk yang ramah lingkungan, mulai dari bahan, proses pembuatan, dan etika pembuatannya.
“Kita minta mereka untuk membuat barang yang bisa digunakan secara kontinyu dan bisa diolah menjadi barang lainnya. Jangan sampai membuat barang yang tidak berkelanjutan,” ucap Andika Irnawan, perwakilan dari Dyandra Promosindo.
Tidak hanya itu, untuk mendukung kampanye ini, Andika juga memberlakukan kebijakan khusus untuk seluruh pihak terkait pameran. Pihak penyelenggara membuat kebijakan khusus untuk mendukung kampanye ini dengan mengurangi sampah plastik di dalam ruang pameran. Salah satu cara yang dilakukan Andika ialah meminta para peserta pameran agar tidak menggunakan kantong plastik dalam proses jual beli produknya. Andika meminta para penjual untuk menyediakan tote bag khusus bagi calon pembeli produknya.
“Kalau pakai tote bag ‘kan bisa dipakai berkali-kali, beda dengan plastik yang sekali pakai langsung buang. Kalau bisa juga tote bag yang proses pembuatannya dari daur ulang,” kata Andika.
Selain itu, dia juga mengatakan, pihak penyelenggara sudah tidak lagi menyediakan gelas atau botol plastik untuk kebutuhan minum peserta pameran. Dia meminta seluruh peserta pameran untuk membawa tempat minum sendiri agar tidak menimbulkan banyak sampah plastik.
Kampanye sustainable fashion di Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2020 terus digalakkan. Untuk itu, para pelaku industri fashion muslim di Indonesia yang juga sebagai peserta pameran diminta untuk mendukung kampanye ini dengan membuat sebuah produk yang berkelanjutan.
Acara yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber dan Dyandra Promosindo ini menghadirkan 400 peserta pameran yang terdiri dari produk pakaian muslim, aksesori muslim, dan barang pendukung lainnya. Seluruh peserta diminta untuk menghadirkan produk yang ramah lingkungan, mulai dari bahan, proses pembuatan, dan etika pembuatannya.
“Kita minta mereka untuk membuat barang yang bisa digunakan secara kontinyu dan bisa diolah menjadi barang lainnya. Jangan sampai membuat barang yang tidak berkelanjutan,” ucap Andika Irnawan, perwakilan dari Dyandra Promosindo.
Tidak hanya itu, untuk mendukung kampanye ini, Andika juga memberlakukan kebijakan khusus untuk seluruh pihak terkait pameran. Pihak penyelenggara membuat kebijakan khusus untuk mendukung kampanye ini dengan mengurangi sampah plastik di dalam ruang pameran. Salah satu cara yang dilakukan Andika ialah meminta para peserta pameran agar tidak menggunakan kantong plastik dalam proses jual beli produknya. Andika meminta para penjual untuk menyediakan tote bag khusus bagi calon pembeli produknya.
“Kalau pakai tote bag ‘kan bisa dipakai berkali-kali, beda dengan plastik yang sekali pakai langsung buang. Kalau bisa juga tote bag yang proses pembuatannya dari daur ulang,” kata Andika.
Selain itu, dia juga mengatakan, pihak penyelenggara sudah tidak lagi menyediakan gelas atau botol plastik untuk kebutuhan minum peserta pameran. Dia meminta seluruh peserta pameran untuk membawa tempat minum sendiri agar tidak menimbulkan banyak sampah plastik.
KOMENTAR
0