Kemenparekraf Bagikan Data Detail Terkait Dampak Ekonomi Saat MotoGP Mandalika 2022

Tuesday, 31 May 22 Bonita Ningsih

Kehadiran event-event internasional memang memberikan multiplier effect bagi perekonomian bangsa, termasuk saat acara MotoGP Mandalika 2022. Meskipun telah sukses digelar pada 18-20 Maret 2022 di Pertamina Mandalika International Circuit, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah merangkum granularity atau data tambahan yang lebih detail mengenai event balap internasional tersebut.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bahwa dampak multiplier ekonomi yang dihadirkan dari penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022 sangat luar biasa. Pasalnya, tak hanya meningkatkan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB), tetapi, juga di seluruh provinsi Indonesia.

“Kontribusi MotoGP Mandalika terhadap kenaikan pendapatan domestik regional bruto atau PDRB NTB sebesar 1,46 persen year on year (y-o-y),” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf pada 30 Mei 2022.

BACA JUGA:   Agilitas Tinggi Pelaku Industri MICE

Sementara itu, dari sektor penyediaan makanan dan minuman menyumbang 1,04 persen dan transportasi sebesar 0,74 persen. Dia juga menambahkan, penyelenggaraan MotoGP Mandalika mampu memberikan nilai tambah kepada Indonesia sebesar Rp4,5 triliun.

“Jumlah yang dicapai ini di luar angka Rp700 miliar hingga Rp800 miliar yang sebelumnya telah kita perkirakan,” dia menambahkan.

Menparekraf juga menyoroti pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan I tahun 2022 yang lebih tinggi dari angka secara nasional. Saat itu, pertumbuhan ekonomi NTB mampu mencapai 7,76 persen, sedangkan secara nasional di angka 5,01 persen.

BACA JUGA:   Indonesia International Property Expo 2019 Padukan Teknologi Online dengan Offline

Selain itu, telah terjadi peningkatan lapangan usaha yang didominasi sektor parekraf yaitu akomodasi, makanan, dan minuman sebesar 22,29 persen. Sedangkan dari segi transportasi dan pergudangan mencapai 15,36 persen.

“Penumpang yang datang ke NTB juga naik secara signifikan, untuk angkutan udara 94,81 persen dan angkutan laut naik 74,91 persen,” ucap Sandiaga lagi.

Sebelumnya, telah dilakukan survei terhadap dampak MotoGP Mandalika bagi pelaku usaha yang menunjukkan hasil membahagiakan. Hasilnya adalah telah terjadi peningkatan sebanyak 41 persen pelaku usaha selama event MotoGP, di mana 23 persen di antaranya berasal dari luar NTB.

Kemudian, 59 persen pelaku usaha mendapatkan fasilitasi pelaksanaan MotoGP dan paling banyak memperoleh bantuan dari pemerintah sebesar 40,5 persen. Selanjutnya, terdapat 46 persen pelaku usaha yang berasal dari usaha rumah tangga.

BACA JUGA:   Travel Industry Student Forum, Forum Ilmiah untuk Tingkatkan Industri Pariwisata

“Jadi, ini banyak ibu-ibu UMKM dan saat MotoGP produk UMKM ekonomi kreatif yang paling laku adalah kuliner sebesar 50,34 persen, dan kriya 19,31 persen. Sementara untuk fesyen masih perlu didorong lagi karena baru mencapai 15,86 persen dan lainnya 14,48 persen,” jelasnya.