Pameran Daya Gaya Decenta Hadir Untuk Menilik Sejarah Seni Desain Indonesia

Wednesday, 17 May 23 Bonita Ningsih

Komunitas Salihara menyelenggarakan pameran dengan tajuk Daya Gaya Decenta pada tanggal 14 Mei-25 Juni 2023 di Galeri Salihara, Jakarta Selatan. Pameran yang dikuratori Chabib Duta Hapsoro dan Asikin Hasan ini menilik perjalanan Decenta sebagai biro desain dalam berbagai aspek seperti sejarah, kekaryaan anggotanya, kegiatan kolektif, serta pengaruh artistik dalam proyek-proyek pembangunan di era Orde Baru. 

Dacenta (Design Center Association) merupakan biro desain berbadan hukum yang lahir pada 1973 dengan lima anggota di dalamnya yaitu A.D. Pirous, G. Sidharta, Priyanto Sunarto, T. Sutanto, dan Sunaryo. Kelima orang tersebut merupakan pengajar sekaligus murid dan asisten pengajar dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. 

BACA JUGA:   AEM Exhibition Hadirkan Produk Anak Bangsa Ramah Lingkungan

Sebagai badan seni desain, Decenta memelopori teknik desain grafis yang disebut dengan istilah cetak saring. Pada awalnya, Decenta menggunakan teknik cetak saring untuk kepentingan komersial, berjalannya waktu teknik tersebut hadir sebagai misi Decenta untuk mempromosikan seni grafis. 

Teknik cetak saring yang dihadirkan Decenta juga memiliki karakteristik yang khas. Karya cetak saring Decenta banyak hadir dalam bentuk sampul poster, sampul buku, maupun karya yang bisa dijadikan elemen dekorasi. 

Melalui pameran ini, Dacenta, menghadirkan arsip dokumentasi dan karya seni yang dibagi ke beberapa bagian. Misalnya saja memperlihatkan aspek kesejarahan berdirinya Decenta, bagaimana para anggotanya menggaungkan wacana identitas kebudayaan dan seni rupa Indonesia,  serta bagaimana Decenta hadir dalam distribusi dan pemasaran seni. 

BACA JUGA:   Membangun Konsep Toleransi di ARCH:ID Conference 2024

“Sedari awal visi Decenta sudah jelas untuk menjadi perusahaan desain dengan sebuah pilihan gaya, menjelajahi beraneka ragam hias tradisi Indonesia sebagai pokok soal maupun modus artistik untuk proyek-proyek perancangan. Ini juga menjadi manifestasi pencarian identitas mereka sebagai seniman Indonesia,” jelas Chabib Duta Hapsoro.

Selain pameran, acara ini juga diisi dengan berbagai macam diskusi yang menampilkan medium dan topik asing dalam medan seni rupa Indonesia saat itu. Acara seperti ini sudah seringkali dilakukan Decenta karena mereka juga memiliki galeri yang aktif menyelenggarakan pameran, diskusi, dan lokakarya seni rupa. 

Untuk mendukung setiap acara di Salihara, galeri ini juga menghadirkan sebuah toko yang menjual karya seni, kriya, perabotan, dan reproduksi karya seni dalam bentuk kartu ucapan, poster, dan lain sebagainya. Decenta menjadi begitu berpengaruh dalam ekosistem seni rupa Indonesia dari 1970-an hingga 1980-an.

BACA JUGA:   Musim Seni Salihara 2022 Hadirkan Pertunjukan Seni Hingga Pameran

Masyarakat dapat mengunjungi pameran ini setiap Selasa hingga Minggu pada pukul 11.00-19.00 WIB. Untuk menikmati ragam instalasi dan arsip sejarah Decenta, pengunjung bisa membeli tiket seharga Rp35.000 (umum) dan Rp25.000 (pelajar) yang dapat dipesan melalui tiket.salihara.org.